Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengembangkan desa wisata berbasis budaya daerah untuk melengkapi pemberdayaan masyarakat desa melalui pengembangan sektor pariwisata.
"Ada dua strategi pendekatan pengembangan pariwisata di Provinsi Lampung, yaitu berbasis komunitas dengan melakukan pemberdayaan masyarakat termasuk di desa, melalui pengembangan desa wisata, dan mendorong investasi pariwisata berbasis korporasi," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi (Disparekraf) Provinsi Lampung Bobby Irawan di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan saat ini pihaknya fokus mengembangkan desa wisata. Salah satu desa wisata yang tengah dikembangkan adalah desa wisata berbasis budaya.
"Di Lampung ini ada beberapa desa wisata yang sudah mendapatkan penghargaan dengan karakteristiknya sendiri, dan kali ini akan dikuatkan untuk desa wisata berbasis budaya sebab budaya Lampung ini sangatlah beragam," katanya.
Dia merincikan desa wisata di Lampung yang memiliki corak khusus dan telah mendapatkan prestasi tingkat nasional adalah Desa Rigis Jaya di Lampung Barat yang merupakan desa kopi robusta Lampung, lalu Desa Pahawang di Kabupaten Pesawaran sebagai desa wisata bahari, dan Desa Minang Rua di Lampung Selatan sebagai desa wisata yang menyuguhkan wisata bahari dan konservasi.
"Untuk wisata budaya ada di Lampung Timur, Desa Wana, lalu desa di Lampung Barat dengan budaya topeng Sekura. Dan memang kami akan menjadikan budaya topeng ini menjadi salah satu penarik kedatangan wisatawan," ucapnya.
Menurut dia, pada tahun depan pihaknya pun akan berusaha memasukkan desa wisata budaya sebagai perwakilan Provinsi Lampung dalam kegiatan anugerah desa wisata.
"Jadi dengan karakteristik yang beragam dari desa wisata yang ada di Lampung ini, wisatawan bisa memilih ingin menghabiskan waktu berwisata di mana saja. Untuk desa wisata berbasis budaya ini akan kami coba tingkatkan agar layak masuk dalam anugerah desa wisata," tambahnya.
Provinsi Lampung pada September 2023 dikunjungi sebanyak 10,26 juta wisatawan domestik, melampaui target sebesar 5,4 juta orang.
Perkembangan kedatangan wisatawan domestik Lampung sebelum pandemi COVID-19 yakni jumlah wisatawan yang datang ke Lampung mencapai 9,2 juta orang.
Pada 2020 jumlah wisatawan turun menjadi 1,7 juta orang, dan di 2021-2022 mulai naik meski perlahan menjadi tiga juta orang, dan di 2023 ini mulai mengalami perbaikan jumlah pengunjung.
Lampung kembangkan desa wisata berbasis budaya daerah
Dan memang kami akan menjadikan budaya topeng ini menjadi salah satu penarik kedatangan wisatawan, ucapnya