Dinkes Pesisir Barat tangani 134 kasus DBD selama Januari-Agustus 2023

id Dinkes Pesisir Barat ,Kasus DBD ,Pesisir barat

Dinkes Pesisir Barat tangani 134 kasus DBD selama Januari-Agustus 2023

Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat Lampung. (ANTARA/Riadi Gunawan)

Pesisir Barat (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung mencatat telah menangani sebanyak 134 kasus demam berdarah dengue (DBD) selama Januari hingga Agustus 2023 di wilayah ini.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, pada Dinkes Kabupaten Pesisir Barat, Lisma Yunita di Krui, Rabu, menjelaskan kasus DBD yang terjadi di wilayah ini didominasi oleh perempuan.

"Untuk DBD Januari hingga akhir Agustus tahun 2023 Komulatif kasus positif DBD ada 134 kasus, yang terdiri dari laki-laki sebanyak 54 dan perempuan 78 kasus," kata dia.

Ia menyebutkan, dari puluhan kasus DBD di Pesisir Barat terlihat peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada bulan Juli 2023.

"134 kasus tersebut yaitu Januari 24 kasus Februari itu 7, Maret 13 kasus, April 7 kasus, Mei 18 kasus, Juni 20 kasus, dan Juli 29 kasus, serta untuk bulan Agustus ini terlapor 19 kasus," katanya.

Ia mengatakan bahwa penyebab utama keberadaan nyamuk penyebar penyakit DBD adalah hidup di lingkungan yang kurang bersih, sehingga penerapan pola hidup sehat sangat penting dilakukan khususnya di tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Oleh karena itu, kata dia untuk mencegah semakin banyaknya warga yang tertular DBD, pihaknya selalu meminta dan mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan melalui 3M, yaitu menutup, menguras, dan mengubur.

Kemudian, katanya pula, tidak hanya 3M, masyarakat juga harus selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Jadi selain penanggung jawab program baik lintas program mau pun lintas sektor pihaknya juga bekerjasama bersama-sama dalam penanggulangan serta pemberantasan sarang nyamuk terutama nyamuk dengue.

"Kemudian bila ada laporan yang masuk dari penanggung jawab program yang ada di setiap puskesmas tim akan melaporkan kasus tersebut ke dalam grup yang tergabung dalam P2PM Dinas Kesehatan," ujar dia pula