Petani di Pesisir Barat sebut harga damar cenderung turun

id petani damar,pesisir barat,lampung

Petani di Pesisir Barat sebut harga damar cenderung turun

Petani damar sedang memanjat pohon dan memanen damar di Pesisir Barat. (ANTARA/HO)

Pesisir Barat (ANTARA) - Sejumlah petani di Kabupaten Pesisir Barat mengatakan harga damar mata kucing di daerah itu turun drastis pada awal 2023.

Salah seorang petani damar mata kucing Sopyan, di Pekon Penengahan Kecamatan Karya Penggawa Pesisir Barat, Selasa, mengatakan harga jual komoditas itu sebenarnya sudah turun sejak awal tahun 2022.

"Sekarang harga getah damar murah banget, tidak sesuai dengan risiko memanjat pohonnya. Harga damar ini mulai terasa turun sejak awal tahun 2022 sampai sekarang," katanya.

Menurut dia, kondisi ini membuat para petani damar mata kucing semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

"Sekarang harga damar cuma Rp10 ribu per kilogram, tidak sesuai dengan kebutuhan sehari-hari, sekarang petani damar semakin sulit ekonominya," kata dia.

Dia menambahkan, harga damar anjlok tidak sesuai harga sejumlah bahan pokok yang justru naik.

"Sekarang saja harga cabai dan lainya sudah mahal, sedangkan damar Rp 10 ribu per kilogram," ujarnya.

Untuk mendapatkan getah damar, kata dia, para petani harus berjalan kaki melewati sungai dan lembah.

"Untuk sampai di kebun damar itu kami harus berjalan kaki melewati sungai dan lembah sekitar tiga sampai empat kilometer jauhnya," kata Sopyan.

Masih kata dia, untuk memanen getah damar, para petani juga harus memanjat pohon tersebut dengan menggunakan alat tradisional.

"Kami para petani damar kalau mau memanjat pohon damar itu masih menggunakan alat tradisional," ujarnya.

Alat tradisional itu kata dia, seperti ambon atau tali yang terbuat dari rotan, dan tembilung, sejenis ember yang terbuat dari pelepah pohon pinang.

Selanjutnya salah seorang petani damar Syaiful, juga mengeluhkan turunnya harga damar mata kucing tersebut.

"Sekarang harga damar udah turun, kami juga bingung harga damar sudah engak kayak dulu lagi harganya," kata Syaiful.

IaIa berharap, kepada pemerintah agar dapat membantu mencarikan solusi untuk mengatasi permasalahan ini, sebab masyarakat Pesisir Barat kebanyakan menggantungkan hidupnya dari hasil menjual getah damar tersebut.