Dua pekerja "Doctors Without Borders" di Yaman diculik

id Doctors Without Borders/MSF,Yaman,pekerja diculik

Dua pekerja "Doctors Without Borders" di Yaman diculik

Arsip foto - Para anggota keamanan separatis Yaman Selatan berpatroli di sebuah jalan saat kampanye penyitaan kendaraan tidak berizin di Aden, Yaman, Selasa (10/12/2019). ANTARA/REUTERS/Fawaz Salman/aa

Sumber keamanan menyebutkan bahwa dua pekerja itu adalah warga negara Jerman dan Meksiko dan keduanya diculik dari mobil mereka oleh kelompok bersenjata
Aden (ANTARA) - Kelompok bersenjata di Yaman menculik dua pekerja asing Medecins Sans Frontieres (Doctors Without Borders/MSF) di wilayah Hadramout timur, menurut sumber keamanan dan dua sumber lokal lainnya.

Organisasi kemanusiaan medis itu mengatakan kepada Reuters bahwa mereka kehilangan kontak dengan sejumlah anggota stafnya di Yaman.

MSF mengaku tidak dapat membagikan informasi lebih lanjut saat ini lantaran khawatir dengan keselamatan mereka.

Sumber keamanan menyebutkan bahwa dua pekerja itu adalah warga negara Jerman dan Meksiko dan keduanya diculik dari mobil mereka oleh kelompok bersenjata.

Pasukan keamanan yakin bahwa pelaku terkait dengan Al Qaida di Semenanjung Arab.

Kelompok ekstremis menjadi salah satu dari banyak pasukan pengacau di Yaman, negara yang dilanda perang dan sedang bergulat dengan krisis kemanusiaan.

Pada Februari, lima anggota staf PBB, termasuk empat warga Yaman, diculik di wilayah Abyan oleh kelompok bersenjata yang juga diyakini bersekongkol dengan Al Qaida.

Kelompok milisi itu beroperasi di wilayah selatan dan timur Yaman, yang terpecah belah oleh perang tujuh tahun antara pemerintah dukungan Arab Saudi di selatan dan kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran di utara.

Al Qaida memanfaatkan kondisi kekacauan Musim Semi Arab 2011 di Yaman dan penggulingan pemerintah transisi dari ibu kota Sanaa oleh Houthi pada 2014 untuk mendirikan negara-negara kecil.

Namun, kelompok militan itu dipukul mundur setelah ada intervensi koalisi pimpinan Arab Saudi dalam perang melawan Houthi.

Kelompok itu juga menjadi target serangan udara Amerika Serikat.

Sumber: Reuters