Pebulu tangkis Indonesia tetap berlatih ringan selama karantina di Malaysia
Jakarta (ANTARA) - Skuad Indonesia yang turun dalam Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia atau Badminton Asia Team Championship (BATC) 2022 terus mempersiapkan diri dengan berlatih ringan selama menjalani karantina di Malaysia.
Pelatih fisik PP PBSI, Yansen Alpine, mengatakan saat ini semua pemain berada di Hotel Sunway Clio, Selangor. Karena tidak bisa keluar kamar, Yansen pun memberikan instruksi kepada Gregoria Mariska Tunjung dan kawan-kawan untuk menjaga kondisi dan pemulihan kebugaran dengan berlatih ringan.
Dia menjelaskan selama proses karantina, seluruh anggota tim tidak diperkenankan melakukan kontak fisik. Namun, kondisi tersebut tak menjadi halangan. Yansen memberikan pola latihan ringan dalam bentuk video instruksional yang dikirim ke grup WhatsApp.
"Kegiatan latihan di kamar masing-masing ini tujuannya untuk merelaksasi otot-otot setelah atlet menempuh perjalanan terbang dari Jakarta ke Kuala Lumpur dan mengikuti berbagai tahap administrasi protokol kesehatan," kata Yansen dalam keterangan resmi PP PBSI, Rabu.
Video instruksional berisikan materi berlatih mulai dari peregangan untuk membantu memulihkan otot-otot yang lelah selama perjalanan dan memperlancar peredaran darah setelah sebelumnya tidak ada kegiatan fisik. Selain itu, juga ada latihan conditioning dengan gerakan-gerakan senam dengan metode tabata untuk menjaga kondisi dan dilanjutkan dengan pendinginan," ujar Yansen menambahkan.
Pemain tunggal putri Stephanie Widjaja mengatakan terus menjaga semangat dengan memaksimalkan program latihan yang diberikan pelatih agar performa tidak turun. Terlebih, lanjut Stephanie persiapan selama di Indonesia juga sudah bagus. .
"Saya dan tim masih dikarantina setelah tiba di Malaysia. Karena belum bisa keluar kamar selama lima hari ke depan, maka pelatih fisik memberikan saya program latihan. Saya akan berlatih secara maksimal, makan dijaga, dan istirahat cukup," tutur Stephanie.
Skuad Merah Putih tiba di Malaysia pada Senin (7/2) malam waktu setempat. Kemudian, mereka beristirahat di Hotel Sunway Clio di kawasan Petaling Jaya, Selangor. Sejak kedatangan, mereka harus mengantre mengikuti berbagai tahapan dan proses administrasi, termasuk mengisi aplikasi Mysejahtera seperti PeduliLindungi di Indonesia lewat gawai masing-masing.
Setelah terbang sekitar dua jam dengan Malaysia Airline MH 720, di Bandara KLIA, pemain sempat menjalani tes seperti layaknya tes Ge-Nose di Tanah Air. Secara bergiliran anggota tim meniup atau menghembuskan napas selama 5 detik untuk memastikan aman dari COVID-19. Baru setelah itu proses imigrasi.
Dari bandara, dengan diangkut bus perlu waktu sekitar 45 menit perjalanan untuk menuju hotel karantina. Di sini, sebelum masuk ke kamar hotel, seluruh anggota rombongan wajib menjalani tes PCR. Sambil menunggu hasil keluar, semua dikarantina sendirian di kamar masing-masing.
Proses karantina berlangsung selama lima hari, sebelum akhirnya mendapat izin untuk menjalani latihan pada 12 Februari.
Pelatih fisik PP PBSI, Yansen Alpine, mengatakan saat ini semua pemain berada di Hotel Sunway Clio, Selangor. Karena tidak bisa keluar kamar, Yansen pun memberikan instruksi kepada Gregoria Mariska Tunjung dan kawan-kawan untuk menjaga kondisi dan pemulihan kebugaran dengan berlatih ringan.
Dia menjelaskan selama proses karantina, seluruh anggota tim tidak diperkenankan melakukan kontak fisik. Namun, kondisi tersebut tak menjadi halangan. Yansen memberikan pola latihan ringan dalam bentuk video instruksional yang dikirim ke grup WhatsApp.
"Kegiatan latihan di kamar masing-masing ini tujuannya untuk merelaksasi otot-otot setelah atlet menempuh perjalanan terbang dari Jakarta ke Kuala Lumpur dan mengikuti berbagai tahap administrasi protokol kesehatan," kata Yansen dalam keterangan resmi PP PBSI, Rabu.
Video instruksional berisikan materi berlatih mulai dari peregangan untuk membantu memulihkan otot-otot yang lelah selama perjalanan dan memperlancar peredaran darah setelah sebelumnya tidak ada kegiatan fisik. Selain itu, juga ada latihan conditioning dengan gerakan-gerakan senam dengan metode tabata untuk menjaga kondisi dan dilanjutkan dengan pendinginan," ujar Yansen menambahkan.
Pemain tunggal putri Stephanie Widjaja mengatakan terus menjaga semangat dengan memaksimalkan program latihan yang diberikan pelatih agar performa tidak turun. Terlebih, lanjut Stephanie persiapan selama di Indonesia juga sudah bagus. .
"Saya dan tim masih dikarantina setelah tiba di Malaysia. Karena belum bisa keluar kamar selama lima hari ke depan, maka pelatih fisik memberikan saya program latihan. Saya akan berlatih secara maksimal, makan dijaga, dan istirahat cukup," tutur Stephanie.
Skuad Merah Putih tiba di Malaysia pada Senin (7/2) malam waktu setempat. Kemudian, mereka beristirahat di Hotel Sunway Clio di kawasan Petaling Jaya, Selangor. Sejak kedatangan, mereka harus mengantre mengikuti berbagai tahapan dan proses administrasi, termasuk mengisi aplikasi Mysejahtera seperti PeduliLindungi di Indonesia lewat gawai masing-masing.
Setelah terbang sekitar dua jam dengan Malaysia Airline MH 720, di Bandara KLIA, pemain sempat menjalani tes seperti layaknya tes Ge-Nose di Tanah Air. Secara bergiliran anggota tim meniup atau menghembuskan napas selama 5 detik untuk memastikan aman dari COVID-19. Baru setelah itu proses imigrasi.
Dari bandara, dengan diangkut bus perlu waktu sekitar 45 menit perjalanan untuk menuju hotel karantina. Di sini, sebelum masuk ke kamar hotel, seluruh anggota rombongan wajib menjalani tes PCR. Sambil menunggu hasil keluar, semua dikarantina sendirian di kamar masing-masing.
Proses karantina berlangsung selama lima hari, sebelum akhirnya mendapat izin untuk menjalani latihan pada 12 Februari.