Jakarta (ANTARA) - Anak perusahaan PT Hutama Karya (Persero) yakni PT Hakaaston atau HKA menargetkan total pendapatan tahun ini sebesar Rp3,6 triliun.
Direktur Utama HKA, J. Aries Dewantoro mengatakan bahwa dalam RUPS, perusahaan menargetkan total pendapatan sebesar Rp3,6 triliun dengan perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp4,4 triliun di tahun 2022.
“Nilai tersebut berasal dari penyelesaian atas kontrak lama dengan tetap fokus mendukung Hutama Karya sebagai induk dalam penyelesaian proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), seperti pembangunan Ruas Indralaya – Prabumulih dan Ruas Bengkulu – Taba Penanjung, serta proyek eksternal yakni Tol Cisumdawu dan Jalan Lintas Timur Sumatra,” ujar Aries dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Hingga akhir tahun 2021, terdapat 5 proyek besar yang telah digarap oleh Hakaaston antara lain Tol Indralaya – Prabumulih, Tol Bengkulu – Taba Penanjung, Tol Cibitung – Cilincing, Tol Cisumdawu, dan Sumur Resapan DKI Jakarta.
Sementara itu, yang paling menjadi tantangan terbesar bagi HKA di tahun 2022 ini adalah rencana perusahaan dalam membidik kontrak pekerjaan pada proyek Dermaga Patimban, Fly Over Kopo, Tol Bogor – Serpong, Tol Sentul – Karawang, dan Dermaga Pelabuhan Anggrek di Gorontalo.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan penyediaan aspal beton yakni HKA optimis dapat mencatatkan pertumbuhan positif seiring dengan meningkatnya penyediaan infrastruktur di Indonesia, sehingga membuka peluang besar untuk terlibat dalam pengerjaan proyek jalan tol dan sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) lainnya.
Menurut Aries, sejumlah proyek penyediaan infrastruktur jalan tol yang masif serta banyaknya PSN menjadi keuntungan bagi HKA. Syarat penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari pemerintah secara tidak langsung berdampak positif bagi pendapatan bisnis dan serapan portofolio produk khususnya untuk pembangunan PSN baik dengan menggunakan sumber APBN maupun APBD.
“Di tahun 2022 ini, kami jauh lebih percaya diri dengan merencanakan investasi sebesar Rp54,8 miliar yang sebagian besar akan digunakan untuk investasi dan peremajaan peralatan,” kata Aries.
Berita Terkait
OJK cabut izin usaha PT BPRS Kota Juang Perseroda
Jumat, 29 November 2024 23:52 Wib
BBPOM Bandarlampung minta pelaku usaha patuhi standar keamanan pangan
Selasa, 5 November 2024 16:11 Wib
Pemkot Bandarlampung beri pelatihan diversifikasi usaha kepada wanita Pulau Pasaran
Jumat, 1 November 2024 17:23 Wib
Kemenkumham Lampung serahkan lima sertifikat merek kepada pelaku usaha
Senin, 21 Oktober 2024 17:03 Wib
Kejari pasang stiker wajib pajak 10 persen di restoran
Senin, 14 Oktober 2024 16:29 Wib
Lampung dapat tingkatkan daya saing usaha pertanian melalui KUR alsintan
Selasa, 17 September 2024 20:08 Wib
DJPb Lampung sebut KUR Khusus sediakan pembiayaan usaha berbasis klaster
Selasa, 17 September 2024 17:18 Wib
Frisian Flag bersama GrabFood kolaborasi dukung usaha mikro dan kecil
Minggu, 25 Agustus 2024 15:24 Wib