BPTP Lampung upayakan pelestarian varietas lokal mangga isem kumbang

id Varietas lokal Lampung, mangga isem kumbang, pertanian lampung

BPTP Lampung upayakan pelestarian varietas lokal mangga isem kumbang

Bentuk buah matang mangga isem kumbang asal Kabupaten Tulang Bawang Barat. ANTARA/HO-BPTP.

Bandarlampung (ANTARA) - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung terus mengupayakan pelestarian varietas lokal mangga isem kumbang guna mengembangkan potensi pertanian Lampung.

"Mangga isem kumbang ini merupakan salah satu varietas lokal yang cukup unggul dan potensial, lokasinya berada di Kabupaten Tulang Bawang Barat dan di sekitar Lampung Utara," ujar salah seorang peneliti BPTP Lampung, Ernawati, saat dihubungi di Bandarlampung, Rabu.

Ia menjelaskan varietas mangga isem kumbang masih satu rumpun dengan pohon mangga pada umumnya, namun memiliki sejumlah ciri khas serta potensi yang cukup besar.

"Ini masih satu rumpun dengan buah mangga biasa, bila dijual satu kaleng kapasitas 370 gram bisa mencapai Rp50.000," katanya.

Menurutnya, dengan bentuk fisiknya lebih kecil hanya sebesar jengkol, warna buah yang muda hijau dan yang matang berwarna ungu, bentuknya lebih bulat, daging buah berwarna oranye dengan rasa masam, dan mangga isem kumbang yang merupakan tumbuhan hutan kini tengah dilakukan pengembangan.

"Ini merupakan tumbuhan hutan, pohonnya tinggi besar dan sedang ada warga yang melakukan pembibitan agar pohon mangga isem kumbang khas Tulang Bawang Barat ini tidak punah," ucapnya.

Dia menjabarkan upaya memperbanyak melalui pembibitan tersebut kini masih mengalami sejumlah kendala salah satunya untuk memperoleh entres pucuk pohon.

"Kalau mangga ini ditanam dari biji biasanya berbuahnya lama bisa 6 tahun, namun bila dari sambung pucuk bisa lebih cepat sekitar 3 tahun, namun memang agak sulit dapat entres karena pohonnya rimbun tinggi dan besar, dan kita masih terus dampingi untuk pembibitan ini," katanya lagi.

Ernawati mengatakan pengembangan varietas mangga asli Lampung tersebut akan terus dilakukan, dengan melihat potensi yang cukup besar dan belum adanya perkebunan khusus untuk pembudidayaan.

"Mangga ini aromanya sangat wangi terutama yang buahnya muda biasa digunakan sebagai bahan membuat sambal khas Lampung seruit, varietas ini juga telah terdaftar di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, namun memang saat ini pohon hanya ada di hutan ataupun ladang milik warga," ujarnya pula.