Ditawar 9,2 miliar dolar, Lamborghini tolak jual Audi

id lamborghini,audi

Ditawar 9,2 miliar dolar, Lamborghini tolak  jual Audi

SUV Lamborghini Urus yang sukses di pasaran. (ANTARA/Lamborghini)

Jakarta (ANTARA) - Meskipun ada laporan tentang tawaran 9,2 miliar dolar untuk melepas Lamborghini, perusahaan induknya Audi mengatakan tidak akan menjual merek kendaraan sport yang populer di dunia itu.

Automotive News telah menerbitkan laporan bahwa grup investasi Swiss Quantum Group AG membuat penawaran untuk membeli perusahaan yang didirikan oleh Ferruccio Lamborghini pada 1963 itu.

Seorang juru bicara Audi sekarang mengatakan bahwa "Lamborghini tidak untuk dijual, "menambahkan" ini bukan subjek diskusi dalam grup, Automotive News melaporkan, dikutip Kamis.

Quantum Group disinyalir ingin membeli segala sesuatu mulai dari nama Lamborghini hingga pabrik dan bahkan operasional motorsport.

Letter of intent tersebut dilaporkan mencakup perjanjian pemasok selama lima tahun dengan Audi dan jaminan untuk mempertahankan tenaga kerja yang ada hingga lima tahun.

Sebuah pusat pengembangan baru juga disebutkan, yang akan menambah 850 pekerjaan baru.

Sementara Lamborghini akan tetap berada di bawah payung besar Grup VW, itu bisa menjadi cerita yang berbeda untuk merek performa lain dari konglomerat otomotif Jerman.

Stephan Winkelmann, Presiden dan CEO Automobili Lamborghini, beberapa waktu lalu memaparkan tentang peta jalan menuju dekarbonisasi model Lamborghini masa depan dan situs Sant'Agata Bolognese berdasarkan pendekatan holistik untuk strategi kelestarian lingkungannya.

Sepanjang proses elektrifikasi produk, Lamborghini akan terus fokus pada mengidentifikasi teknologi dan solusi yang menjamin kinerja terbaik dan dinamika berkendara sesuai dengan tradisi merek.

Pada 2023 Lamborghini akan meluncurkan mobil produksi seri hybrid pertamanya, dan pada akhir 2024 seluruh jajaran akan dialiri tenaga listrik. Performa dan pengalaman berkendara Lamborghini yang otentik akan tetap menjadi fokus para insinyur dan teknisi perusahaan dalam mengembangkan teknologi baru, dan penerapan bahan serat karbon ringan akan sangat penting dalam mengimbangi berat karena elektrifikasi.

Target internal perusahaan untuk fase ini adalah mengurangi emisi CO2 produk hingga 50 persen pada awal 2025.