Tanjungpinang (ANTARA) (ANTARA) - Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Kepulauan Riau resmi ditetapkan sebagai 'Pulau Perdamaian Dunia' oleh Komite Perdamaian Dunia (World Peace Community).
Penetapan dilakukan langsung oleh Presiden Komite Perdamaian Dunia, Djuyoto Sutani, di Balai Adat Pulau Penyengat Tanjungpinang, Minggu (15/9).
"Ada sembilan alasan mengapa Penyengat yang dipilih, salah satunya karena merupakan pusat peradaban melayu ditambah masyarakatnya sangat beretika dan bertata krama," kata Presiden Komite Perdamaian Dunia, Prof. Dr. Djuyoto Sutani.
Menurut dia, dengan telah ditetapkannya Pulau Penyengat sebagai Pulau Perdamaian Dunia, diharapkan nantinya Pulau Penyengat semakin dikenal di 202 negara yang menjadi bagian dari anggota Komite Perdamaian Dunia.
"Visi komite Perdamaian Dunia ini sendiri adalah 'Membangun Peradaban Baru keluarga Bumi Dengan Hati. Visi ini menegaskan bahwa peradaban dunia tidak boleh dimonopoli oleh kelompok dan bangsa tertentu saja, tapi harus dibangun bersama-sama," ujarnya.
Menurut dia, setelah ini maka Komite Perdamaian Dunia akan langsung memasarkan Pulau Penyengat kepada dunia. Bahkan direncanakan tahun depan pihaknya akan mengundang delegasi dari 202 negara untuk merayakan hari Perdamaian dunia di Pulau Penyengat.
"Tahun lalu, kita merayakan Hari Perdamaian Dunia di Jepara dengan dihadiri oleh puluhan duta besar negara-negara anggota Komite, insya Allah tahun ini di Penyengat, mohon dukungannya," ucapnya.
Djuyoto turut menyampaikan bahwa dalam sejarahnya, Penyengat adalah tempat berkumpulnya ilmuan, pemikir dan penulis-penulis hebat. Raja Ali Haji salah satunya.
"Kini resmi sebagai Pulau Perdamaian Dunia Sepanjang Masa. Syair-syair Gurindam 12 bahasanya sangat damai dan maknanya sangat dalam. Kini menjadi PR kita bersama untuk memasarkannya dan Penyengat harus kita ubah menjadi 'Penyemangat'," katanya.
Sementara itu, Plt Gubernur Kepri Isdianto mengajak masyarakat mensyukuri anugerah atas diresmikannya Penyengat sebagai Pulau Perdamaian Dunia.
“Ini jelas bukan kerja main-main. Selanjutnya tinggal kita di daerah, bagaimana memikirkannya secara internal. Jangan sampai momen sebagus ini disia-siakan;" ujar Isdianto.
Selain itu bersama DPRD Kepri juga, Isdianto mengajak bersama-sama memikirkan nasib Penyengat ke depannya.
"Mari kita berbagi. Penyengat ini kita konsep lebih baik setelah ditetapkan sebagai Pulau Perdamaian Dunia," ucapnya.
Hadir juga dalam peresmian ini ketua DPRD Kepri Lis Darmansyah, OPD, FKPD serta tokoh-tokoh adat dan tokoh budaya setempat.