Jembatan Waykanan Lampung Rusak Lagi

id way kanan, bupati, pemkab

Jembatan Waykanan Lampung Rusak Lagi

ilustrasi kabupaten Way Kanan (Istimewa)

Waykanan, Lampung, (ANTARA LAMPUNG) - Jembatan Way Umpu di Kabupaten Waykanan Provinsi Lampung kembali rusak akibat banyaknya truk bertonase lebih yang melintasinya.

"Jembatan yang tepatnya berada di jalan lintas tengah Sumatera di Kampung Negeribaru Kecamatan Blambangan saat ini mengalami rusak berat, hal ini disebabkan oleh maraknya truk-truk kelebihan muatan yang melewati jembatan," kata Kapolres Waykanan AKBP Kunto Prasetya, di Blambangan Umpu, Rabu.

Ia mengatakan bahwa jembatan tersebut sebelumnya sudah diperbaiki, namun kembali rusak. Karena itu, guna mengantisipasi hal tidak diinginkan, Kepolisian Resor Waykanan akan menggiatkan patroli pada titik-titik rawan kecelakaan.

"Kami juga memberikan imbauan kepada pihak-pihak terkait terutama para sopir kendaraan truk agar tidak memaksakan muatan berlebihan, khususnya batu bara. Kami juga sudah membuat imbauan kepada para pengguna jalan agar lebih berhati-hati apabila melewati jembatan tersebut," kata Kunto pula.

Sebelumnya, sejumlah pegiat organisasi profesi dan organisasi masyarakat menyerukan agar truk bertonase lebih yang melewati arah itu, tidak mengganggu kepentingan publik seperti berjalan beriringan sekitar lima sampai dengan tujuh truk sehingga menyusahkan pengguna jalan lain.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Waykanan Masriyanto, juga meminta truk fuso over tonase seperti yang memuat batubara dan melintasi daerah itu untuk tidak mengganggu kepentingan umum.

"Kita tidak melarang siapapun yang menari rejeki. Tapi caranya yang benar dan tidak mengganggu kepentingan publik," ujar Masriyanto.

Truk batubara yang melewati jalan lintas tengah Sumatera di Waykanan, demikian dia menambahkan, masih terpantau sering dikemudikan beriringan antara lima hingga tujuh kendaraan sehingga menyulitkan pengguna jalan lain.

"Kendaraan kecil kesusahan menyalip dengan konvoi ala mereka. Selain itu, ada pula sopirnya yang masih ugal-ugalan di jalan milik publik yang mereka gunakan seolah mengabaikan pengguna jalan lain," ujarnya lagi.

Di wilayah Blambangan Umpu, kata dia lagi, seringkali anak-anak sekolah dasar yang ingin menyeberang harus menunggu cukup lama.

"Bahkan pelajar yang berjalan di tepi jalan seringkali harus mengalah turun dari bahu jalan jika truk batubara melintas dengan kencang karena takut," kata dia lagi.

Pewarta :
Editor : Agusta Hidayatullah
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.