Menurut Ketua Umum BPC HIPMI Lampung Utara Robby Adhitama, di Kotabumi, Sabtu (22/6), pihaknya bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Lampung Utara dan Universitas Lampung (Unila) segera menggelar focus group discussion (FGD) atau seri diskusi terfokus itu pada Selasa-Rabu (2-3 Juli 2013), dengan menghadirkan sejumlah narasumber yang berkompeten.
Sejumlah ahli/pakar dari Unila dan narasumber lain yang diundang dalam seri diskusi terfokus di aula kantor Kecamatan Tanjungraja dan aula kantor Kecamatan Sungkai Selatan di Kabupaten Lampung Utara itu adalah Ir Anshori Djausal MT, Prof Wan Abbas Zakaria, Dr Ayi Ahadiat, Dr Erwanto, Ir Syahrio Tantalo MSi, Rizani Puspawidjaja SH, dan Ir Trisno Suripto.
Menurut Robby, perkembangan ekonomi dan bisnis pada 23 kecamatan di Kabupaten Lampung Utara terus mengalami kemajuan sekaligus tantangan, sehingga tumbuh perbankan, minimarket, biro jasa, pasar tradisional, pedagang pengumpul, dan pabrik yang hampir merata di setiap kecamatan.
Namun tenaga kerja terdidik khususnya para sarjana daerah ini banyak yang melakukan migrasi ke kota dan enggan membangun kampung halaman, katanya pula.
"Tenaga kerja berpendidikan rendah memilih bekerja ke kota dan ada yang menjadi tenaga kerja Indonesia di luar negeri," ujar dia lagi.
Kondisi sektor pertanian dan perkebunan, kata Robby, juga menghadapi permasalahan luas lahan perkebunan dan sawah yang berkurang akibat pertumbuhan penduduk dan permukiman baru.
Fluktuasi permintaan dunia atau pasar mengakibatkan komoditas lama ditinggalkan atau berkurang, seperti kopi, lada, cengkeh, dan karet, katanya.
Saat ini menurut dia, banyak berkembang perkebunan singkong, jagung, dan cokelat, namun yang dijual para petani dan pedagang tetap sama, yaitu bahan mentah yang tidak memiliki nilai tambah sehingga keuntungan yang diterima relatif kecil.
Potensi perikanan dan peternakan belum juga dapat terkelola dengan baik, dan terdapat pula permasalahan keamanan, infrastruktur jalan, dan birokrasi, kata Robby pula.
Tapi dia optimistis bahwa perkembangan ekonomi dan bisnis pada 23 kecamatan di Lampung Utara tetap memiliki peluang untuk berkembang, selain karena dorongan dari kalangan masyarakat dan dunia usaha itu sendiri, juga didukung jajaran Pemkab Lampung Utara.
Menurut Ir Anshori Djausal MT, potensi yang dimiliki Kabupaten Lampung Utara sebenarnya masih dapat terus dikembangkan dan dioptimalkan lagi, baik pada sektor pertanian-perkebunan, jasa dan perdagangan, pariwisata maupun pengembangan industri skala rumah tangga maupun pengolahan hasil pertanian-perkebunan untuk memberikan nilai tambah serta peningkatan pendapatan petani dan masyarakat daerah ini.
"Kabupaten Lampung Utara memiliki sejumlah keunggulan ekonomi yang harus terus ditingkatkan dan dikembangkan semakin maju lagi," ujar akademisi Fakultas Teknik Unila yang kini maju sebagai calon wakil bupati Kabupaten Lampung Utara berpasangan dengan calon bupati H Zainal Abidin (Bupati incumbent/petahana) itu pula.
Karena itu, Anshori berharap berbagai upaya yang dapat dilakukan bersama-sama, termasuk oleh Pengurus HIPMI setempat dapat memberikan kontribusi lebih baik untuk kemajuan di Kabupaten Lampung Utara ke depannya.