Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG)- Sejumlah pengunjung Bandara Raden Inten II Lampung menyatakan harapannya agar perparkiran di bandar udara itu dibenahi untuk meminimalkan kemacetan dan kesemrawutan arus masuk dan keluar kendaraan.
"Semestinya taksi diparkir di areal khusus, bukan di jalan pintu masuk dan keluar penumpang. Kalaupun harus parkir di areal pintuk masuk dan keluar penumpang, perlu dibatasi jumlahnya agar arus masuk dan keluar kendaraan lancar," kata Uthe, salah satu pengunjung Bandara Raden Inten Lampung.
Berdasarkan pantauan, kondisi Bandara Raden Intan II Lampung memang masih semrawut sehubungan taksi-taksi "berpelat hitam" tetap bebas parkir di badan jalan tempat keluar dan masuk penumpang, sementara taksi resmi nyaris tidak ada yang parkir di tempat itu.
Karena taksi berpelat hitam itu memenuhi badan jalan tempat mengedrop penumpang tersebut, arus kendaraan menjadi macet. Meski terdapat tanda dilarang parkir, taksi berpelat hitam itu tetap bebas parkir tanpa ada tindakan apapun dari pengelola bandara.
Kemacetan di Bandara Raden Inten II Lampung biasanya terjadi pada pagi dan sore hari, karena saat itulah jadwal kedatangan dan keberangkatan pesawat di bandara tersebut.
Antrean panjang kendaraan pengantar dan penjemput penumpang bahkan kerap mengular sampai ke badan Jalan Lintas Sumatera di depan bandara itu, karena mobil sulit masuk ke areal bandara Raden Inten II Lampung.
Sejumlah calon penumpang dan pengunjung menyatakan harapannya agar taksi dan kendaraan pribadi lainnya dilarang parkir di depan pintu masuk dan keluar penumpang, agar arus masuk dan keluar kendaraan lebih lancar.
Selain itu, mereka juga menyatakan harapannya agar Bandara Raden Inten II menjadi kawasan bebas asap rokok untuk mewujudkan kenyamanan bagi calon penumpang dan pengunjung bandara itu, terutama anak-anak
Benahi Manajemen Parkir Bandara Lampung
Puluhab taksi berpelat hitam bebas parkir di jalan lintas Bandara Raden Inten II Lampung, meski terdapat tanda larangan parkir. (FOTO ANTARA LAMPUNG/Hisar Sitanggang)
