Gubernur Lampung minta kerja sama diperkuat lestarikan lingkungan dan satwa

id Gubernur Lampung, lingkungan lampung, pelestarian satwa lampung

Gubernur Lampung minta kerja sama diperkuat lestarikan lingkungan dan satwa

Ilustrasi- Satwa dilindungi berupa Badak Sumatera yang ada di kawasan SRS TNWK Lampung. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi

Kami terus berkomitmen untuk berkolaborasi, bersinergi dengan berbagai pihak dalam memperkuat kerja sama dalam melestarikan alam.

Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengajak semua pihak untuk memperkuat kerja sama dalam melestarikan lingkungan dan menjaga satwa dilindungi di wilayahnya.

"Kami terus berkomitmen untuk berkolaborasi, bersinergi dengan berbagai pihak dalam memperkuat kerja sama dalam melestarikan alam, melakukan pengelolaan kawasan konservasi serta melindungi keanekaragaman hayati yang ada di Provinsi Lampung," ujar Rahmat Mirzani Djausal dalam keterangannya di Bandarlampung, Selasa.

Ia mengatakan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) merupakan habitat penting bagi satwa dilindungi asal Lampung, antara lain gajah Sumatera dan harimau Sumatera yang ruang jelajahnya tidak sebatas dalam kawasan konservasi saja, juga kawasan lain yang berada di sekitarnya, seperti kawasan hutan lindung dan area penggunaan lain yang berbatasan langsung dengan kawasan tersebut.

"Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Lampung berkolaborasi dan bersinergi dengan Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS) dan TNWK untuk melestarikan serta memulihkan lingkungan mencegah interaksi negatif atau konflik manusia dan satwa liar di Provinsi Lampung," katanya.

Konflik manusia dan satwa ini, lanjutnya, merupakan tantangan serius yang bukan hanya berdampak pada keselamatan dan ekonomi masyarakat, tetapi juga terhadap kelestarian keanekaragaman hayati, khususnya satwa endemik, seperti gajah Sumatera dan harimau Sumatera.

"Kami mendorong agar ini bisa diantisipasi, sehingga konservasi satwa bisa terus terjaga. Kami mengapresiasi berbagai upaya yang telah dilakukan dalam menjaga kelestarian ekosistem hutan dan satwa liar di Provinsi Lampung," ucap dia.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Ismanto mengatakan realisasi pemulihan ekosistem Taman Nasional Bukit Barisan Selatan selama 2020-2024, mencapai 9.016 hektare dari target seluas 20.467 hektare.

Ia mengatakan saat ini juga dilakukan tahapan pelaksanaan operasi pemulihan ekosistem Taman Nasional Bukit Barisan Selatan bersama Kodim 0422/ Lampung Barat.

"Operasi itu yaitu melakukan identifikasi dan sosialisasi ke target atau subjek pelaku keterlanjuran dalam alih fungsi hutan. Kemudian, melaksanakan kegiatan pemulihan ekosistem berupa restorasi kawasan melalui penanaman berbagai jenis pohon di area keterlanjuran yang sudah ditinggalkan," ujarnya.

Kemudian, melaksanakan kegiatan pemulihan ekosistem berupa restorasi satwa melalui kegiatan pelepasliaran jenis-jenis satwa pakan harimau Sumatera di area keterlanjuran yang sudah ditinggalkan.

Baca juga: Harimau sumatera masuk perkebunan warga Desa Muara Jaya Lampung Timur

Baca juga: Populasi Kukang Sumatera di Lampung Timur masih terjaga

Baca juga: Menikmati potret keharmonisan di Way Kambas