Bandarlampung (ANTARA) - Ketua Umum Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL), Rycko Menoza SZP, kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan adat dan budaya Lampung.
Dalam sebuah acara penuh makna, Rycko memimpin prosesi pemberian gelar adat kepada Penjabat (Pj.) Gubernur Lampung, Samsudin, dan Pj. Ketua Tim Penggerak PKK Lampung, Maidawati Retnoningsih, di Gedung Sesat Agung Sutan Ratu Kacamarga, Kecamatan Enggal, Bandarlampung, Minggu (26/1/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Rycko mengukuhkan Samsudin dengan gelar “Pangeran Sejati” dan Maidawati dengan gelar “Pangeran Permaisuri.” Selain itu, Samsudin juga diangkat sebagai saudara (Angkon Muakhi) oleh keluarga besar Marga Balaw, Tiyuh Kedatun.
Pemimpin yang merawat warisan adat
Rycko Menoza, yang juga menyandang gelar Sutan Ratu Kacamarga, telah lama dikenal sebagai figur yang konsisten memperjuangkan pelestarian adat dan budaya Lampung. Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya menjaga identitas budaya di tengah perubahan zaman.
“Pemberian gelar adat ini bukan hanya simbol penghormatan, tetapi juga bentuk apresiasi kami kepada Pj. Gubernur Samsudin yang telah memberikan perhatian luar biasa terhadap masyarakat adat Lampung. Meski masa jabatannya kurang dari setahun, beliau telah memberikan banyak kontribusi, termasuk mendukung pembangunan rumah adat di Kota Baru,” ujar Rycko.
Selain itu Rycko yang juga sebagai kader Partai Golkar Lampung dipercaya menjalankan amanah sebagai legislator daerah pemilihan Lampung 1, yang pernah menjabat Bupati Lampung Selatan periode 2010-2015, dikenal aktif di beberapa organisasi, diantaranya sebagai ketua KNPI, ketua Pemuda Pancasila Lampung sampai sekarang, dan beberapa organisasi olah raga lain juga seperti Ikatan Motor Indonesia (IMI), Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PELTI) dan lainnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pembangunan kawasan Kota Baru sebagai simbol kebangkitan budaya Lampung.
“Kita, masyarakat adat, telah lama menantikan rumah adat ini. Dengan dukungan Bapak Samsudin, kami optimis hal ini akan segera terwujud,” tambahnya.
Menjaga adat di era modern
Sebagai pewaris tradisi adat Lampung, Rycko Menoza yang merupakan Anggota Komisi VII DPR-RI berupaya membawa MPAL menjadi lembaga yang relevan di era modern. Salah satu langkah strategisnya adalah mengintegrasikan adat dan budaya dalam program pembangunan daerah.
“Budaya bukan sekadar warisan, tetapi juga fondasi yang memperkuat identitas masyarakat. Kami di MPAL berkomitmen untuk menjadikan adat Lampung sebagai bagian integral dari pembangunan, baik secara fisik maupun sosial,” ungkapnya.
Sebagai Legislator DPR RI komisi VII, budaya adat khususnya adat Lampung ini bisa dikaitkan dengan peningkatan pariwisata, ekonomi kreatif, dan UMKM.
"Saya hari ini ditugaskan di Komisi VII DPR RI yang bermitra dengan Kementerian Pariwisata, kan di situ berkembang, tidak hanya tunggal di pariwisata saja, bisa dikaitkan dengan ekonomi kreatif, UMKM, ini kan penggerak roda perekonomian masyarakat, mudah-mudahan pariwisata yang menjadi idola di Lampung melalui pengenalan adat budaya Lampung dapat di kembangkan dan dapat dikenal agar dapat menarik wisatawan baik lokal, nasional, maupun mancanegara". ucapnya
Rycko juga mengajak generasi muda untuk aktif melestarikan tradisi. Menurutnya, partisipasi kaum muda sangat penting agar adat Lampung tidak hanya menjadi sejarah, tetapi tetap hidup dan berkembang.
Kota Baru sebagai pusat kebudayaan
Salah satu visi besar Rycko adalah menjadikan Kota Baru sebagai pusat kebudayaan dan adat Lampung. Dalam beberapa audiensi dengan Pj. Gubernur Samsudin, ia menyampaikan rencana pembangunan rumah adat sebagai simbol keberlanjutan tradisi.
“Rumah adat adalah jantung budaya kita. Dengan keberadaan rumah adat di Kota Baru, kami berharap masyarakat adat memiliki ruang untuk berkumpul, merumuskan ide, dan memperkuat nilai-nilai Lampung,” jelasnya.
Dedikasi yang menginspirasi
Langkah-langkah yang dilakukan Rycko Menoza tidak hanya mendapat apresiasi dari masyarakat adat, tetapi juga dari pemerintah daerah. Komitmennya untuk memadukan pembangunan dengan pelestarian budaya menjadikan dirinya figur sentral dalam upaya menjaga identitas Lampung.
Dengan visi dan dedikasinya, Rycko Menoza SZP tak hanya menjadi pewaris adat, tetapi juga pemimpin yang menginspirasi perubahan. Di bawah kepemimpinannya, MPAL diharapkan mampu menjawab tantangan zaman tanpa melupakan akar budaya yang menjadi kebanggaan masyarakat Lampung.
Rycko Menoza: Pewaris adat yang membawa harapan baru untuk budaya Lampung

Penjabat (Pj.) Gubernur Lampung Samsudin (baju putih) dan Ketua Umum MPAL Rycko Menoza di Gedung Sesat Agung Sutan Ratu Kacamarga, Kecamatan Enggal, Bandarlampung, Minggu (26/1/2025). (ANTARA/HO-Istimewa)
Pemberian gelar adat ini bukan hanya simbol penghormatan, tetapi juga bentuk apresiasi kami kepada Pj. Gubernur Samsudin yang telah memberikan perhatian luar biasa terhadap masyarakat adat Lampung.