Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung melakukan sosialisasi dampak darurat saat terjadinya bencana, khususnya banjir, kepada warga pesisir di empat kecamatan di kota itu.
"Kami telah menyosialiasikan dampak supermoon dan tindakan darurat saat banjir kepada warga di wilayah pesisir Kota Bandarlampung," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandarlampung Idham Basyar Saputra di Bandarlampung, Kamis.
Menurut dia, sosialisasi yang dilakukan ini berkaitan dengan peringatan dini pasang maksimum air laut yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait adanya fenomena supermoon dan fase bulan purnama yang berpotensi meningkatkan ketinggian air laut.
"Peringatan dari BMKG ini dibuat untuk tanggal 3-9 Desember 2025," kata dia.
Selain melakukan sosialisasi kepada warga pesisir, BPBD Bandarlampung juga telah membentuk satuan tugas gabungan untuk melakukan penyisiran dan mengimbau masyarakat di pesisir kota ini.
"Satgas ini terdiri dari BPBD, Damkar, Pol PP, pamong setempat dibantu TNI-Polri (Polrestabes Bandar Lampung/Kodim 0410 KBL). Petugas akan melakukan patroli ke wilayah pesisir sampai tanggal 9 nanti," kata dia.
Ia menjelaskan, potensi peningkatan ketinggian air laut maksimum dapat menyebabkan banjir pesisir (banjir rob), sehingga memang masyarakat di daerah itu perlu diingatkan untuk selalu waspada.
"Dampak fenomena supermoon ini bisa terjadi di Teluk Betung Selatan, Kecamatan Bumi Waras, Kecamatan panjang, dan Kecamatan Teluk Betung Timur, yang merupakan daerah pesisir. Maka kami imbau masyarakat untuk selalu waspada karena dapat menyebabkan genangan atau banjir," kata dia.
Kemudian, lanjut dia, masyarakat juga harus terus memantau informasi resmi terkait perkembangan cuaca dari BMKG, sehingga dampak dari banjir rob dapat diminimalisir.
"Kami imbau masyarakat untuk melakukan tindakan darurat saat banjir. Namun tetap tenang dan jangan panik. Matikan listrik dan gas, siapkan tas siaga dan dokumen penting. Pindah ke tempat yang lebih tinggi. Hindari daerah sungai dan aliran air," kata dia.
Baca juga: PMI Lampung kirimkan bantuan untuk korban bencana Sumatera
Baca juga: Prabowo instruksikan bencana di Sumatera ditangani secara nasional
Baca juga: Seskab sebut kerusakan lingkungan perparah bencana, selain akibat cuaca ekstrem
