Bandarlampung (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat terjadinya inflasi pada Maret 2024 secara year on year (yoy) sebesar 3,45 persen atau lebih tinggi dari rata-rata nasional.
"Angka ini lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang sebesar 3,05 persen," kata Kepala BPS Provinsi Lampung, Atas Parlindungan Lubis, di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan inflasi tertinggi terjadi di Lampung Timur sebesar 4,83 persen, sedangkan Kota Bandar Lampung memiliki tingkat inflasi terendah yaitu 2,72 persen.
Secara month-to-month (m-to-m), inflasi pada Maret 2024 terhadap Februari 2024 sebesar 0,36 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,39 persen.
Kelompok pengeluaran yang memiliki andil inflasi tertinggi pada periode ini adalah makanan, minuman, dan tembakau, yaitu sebesar 2,64 persen.
Komoditas beras menjadi penyumbang inflasi year on year tertinggi dengan andil 1,01 persen, diikuti oleh bawang putih (0,22 persen), daging ayam ras (0,17 persen), cabai merah (0,15 persen), dan kopi bubuk (0,13 persen).
"Kelompok makanan, minuman, dan tembakau memiliki kontribusi yang signifikan terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan," jelas Atas.
Kelompok pengeluaran berikutnya yaitu pakaian dan alas kaki sebesar 0,24 persen, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,1 persen, perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,02 persen,
Kemudian pada kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen, transportasi 0,03 persen, rekreasi, olahraga, dan budaya 0,02 persen, pendidikan 0,18 persen, penyediaan makanan dan Minuman/Restoran 0,08 persen dan perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,12 persen
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan tingkat inflasi adalah pada kelompok pengeluaran Informasi, komunikasi, dan jasa Keuangan yang mengalami deflasi sebesar 0,18 persen dengan andil sebesar 0,01 persen.
BPS: Inflasi di Lampung 3,45 persen pada Maret 2024
Angka ini lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang sebesar 3,05 persen