Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu memperingatkan potensi bencana alam banjir dan tanah longsor yang mungkin terjadi di wilayah itu.
Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong Shalahudin saat dihubungi di Rejang Lebong, Sabtu, mengatakan beberapa hari belakangan masih sering turun hujan dengan intensitas sedang dan lebat kendati di wilayah lainnya sudah masuk musim kemarau.
"Warga kita himbau untuk selalu waspada karena saat ini curah hujan yang turun di Kabupaten Rejang Lebong masih tinggi, contohnya pada Kamis malam tanggal 15 Juni kemarin jalan menuju Desa Trans Bukit Merbau SP-2, Kecamatan Padang Ulak Tanding terputus akibat diterjang banjir bandang," kata dia.
Dia menjelaskan hujan deras yang terjadi di wilayah Kecamatan Padang Ulak Tanding dan sekitarnya itu telah menyebabkan akses transportasi berupa jalan aspal menuju Desa Trans Bukit Merbau SP-2 terputus, akibat akses jalan ini tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun empat.
Ia mengatakan setelah kejadian itu pihaknya bersama dengan anggota TNI/Polri dan Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT) langsung turun ke lapangan guna peristiwa itu tidak memakan korban jiwa.
"Saat ini jalan yang terputus ini sudah bisa dilalui kendaraan roda dua maupun empat setelah masyarakat Desa Trans Bukit Merbau dibantu anggota TNI/Polri dan personel BPBD Rejang Lebong dan pihak Kecamatan PUT melakukan pemasangan gorong-gorong dan melakukan penimbunan tanah secara gotong-royong," ujarnya.
Menurut dia, warga Desa Trans Bukit Merbau SP-2 Kecamatan PUT ini berjumlah 200 kepala keluarga (KK) yang sebagian besar berprofesi sebagai petani kopi dan tanaman jenis lainnya.
Sebelumnya BPBD Rejang Lebong telah menyiagakan satu unit alat berat di Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau, Sumatera Selatan, yang selama ini rawan bencana alam tanah longsor dan banjir.