Nilai ekspor minyak hewan-nabati Sumatera Utara naik 19, 03 persen

id Minyak nabati, CPO, Gapki Sumut, BPS Sumut, ekspor lemak dan minyak hewan nabati

Nilai ekspor minyak hewan-nabati Sumatera Utara naik 19, 03 persen

TBS bahan baku CPO. (ANTARA/Evalisa Siregar)

Tercatat, nilai ekspor tertinggi terjadi pada Maret atau mencapai 589,297 juta dolar AS dari posisi Februari yang masih 310,620 juta dolar AS
Medan (ANTARA) - Nilai ekspor golongan barang lemak dan minyak hewan/nabati Sumatera Utara pada triwulan I 2022, masih bertumbuh 19,03 persen dibanding posisi sama 2021 atau 1, 260 miliar dolar AS

"Pada triwulan I 2021, nilai ekspor lemak dan minyak hewan/nabati itu masih 1,058 miliar dolar AS,"ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Nurul Hasanudin di Medan, Rabu.

Meningkatnya devisa/nilai ekspor golongan barang itu didorong kenaikan volume dan harga ekspor. 

Data menunjukkan, nilai ekspor lemak dan minyak hewan/nabati Sumut itu terus naik sejak Januari. Tercatat, nilai ekspor tertinggi terjadi pada Maret atau mencapai 589,297 juta dolar AS dari posisi Februari yang masih 310,620 juta dolar AS.

Ekspor barang lemak dan minyak hewan/nabati Sumut itu terbesar ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT), India dan Eropa. Lemak dan minyak hewan/nabati itu memberi kontribusi 40,56 persen dari total nilai ekspor Sumut selama triwulan I 2022.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut, Darma Sucipto menyebutkan, harga jual crude palm oil (CPO)/minyak sawit mentah sejak Januari - Maret menguat, baru di April dan Mei harga berfluktuasi dengan tren menurun.

Pada lelang di Medan, Rabu, 11 Mei, misalnya, harga CPO tinggal Rp13.873 per kg dari 9 Mei yang sebesar Rp14.856 per kg.

Meski harga melemah, tender di CPO di Kantor PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) tidak ada pembeli dengan dalih harganya mahal di tengah tidak ada ekspor.