Kepala BINDA Papua dapat serangan jantung bukan di Horex Sentani

id kepala bin daerah,papua ,serangan jantung ,sentani

Kepala BINDA Papua dapat serangan jantung bukan di Horex Sentani

Kepala BIN Daerah Papua, almarhum Mayor Jenderal TNI Abdul Haris Napoleon. ANTARA/HO/Dokumen Pribadi

Jayapura (ANTARA) - Manajemen Hotel Horison memastikan lokasi dimana Kepala BIN Daerah Papua, almarhum Mayor Jenderal TNI Abdul Haris Napoleon, mendapat serangan jantung, Senin petang (14/2), dan meninggal bukan di rumah makan Hotel Horison Express (Horex) Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, melainkan di RM Horeg yang juga berlokasi di Sentani.

Humas Horison Hotel Group, Ratu Patimasang, kepada ANTARA, Selasa, menyatakan, insiden itu tidak terjadi di jaringan hotel Horison termasuk di Horex Sentani melainkan di RM. Horeg yang juga berlokasi di Sentani.

Hotel Horex berlokasi di Jalan Raya Kemiri No 79 Sentani , sedangkan RM Horeg di Jalan Raya Hawaii, Sentani, dan untuk memastikannya GM Horex Sentani, Hartanto, didampingi seorang petugas pengamanan mendatangani RM Horeg.

Saat di RM  Horeg mereka bertemu dengan Nedi yang bertugas sebagai pengawas dan diberitahu bahwa insiden itu memang terjadi di rumah makannya bahkan sempat menunjukkan ruang VIP yang digunakan saat itu.

"Dengan demikian dipastikan insiden itu tidak terjadi di Hotel Horex Sentani seperti yang diberitakan sebelumnya," kata Patimasang melalui telepon selulernya.

Kabagdukops BINDA Papua, Kolonel Infantri Rahmat Puji Susetyo, kepada ANTARA, Senin malam, mengakui, korban diduga terkena serangan jantung saat menghadiri kegiatan di RM Horeg (bukan Hotel Horex) Sentani.

"Saat insiden terjadi saya bersama almarhum dan langsung dibawa ke RS Dian Harapan, Wamena dan meninggal pukul 18.12 WIT," kata dia.

Napoleon meninggal diduga akibat serangan jantung Senin petang (14/2) dan jenazahnya Selasa (15/2) diterbangkan ke Jakarta yang rencananya dimakamkan di TMP Kalibata.

Napoleon sebelumnya mengantikan almarhum Brigadir Jenderal TNI Putu Dani yang gugur setelah ditembak di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, pada 25 April 2021 lalu.