Jakarta (ANTARA) - Seorang warga negara China dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 setelah pulang dari Iran.
Pria berusia 23 tahun yang bekerja sebagai penerjemah di Iran itu mengakui sedang dirawat di rumah sakit di Zhongwei, Daerah Otonomi Ningxia, setelah hasil tes menunjukkan gejala positif COVID-19 pada Rabu (26/2).
Pemerintah daerah setempat mencatat pria bermarga Ding itu mulai bekerja di Iran sejak Oktober 2019.
Saat ini pemerintah China sedang melakukan identifikasi terhadap beberapa orang yang diduga melakukan kontak langsung dengan pasien tersebut.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan pemerintah Iran dan komunitas internasional lainnya untuk sama-sama melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian serta saling berbagi pengalaman," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian.
Hingga Jumat pagi di Iran terdapat 245 kasus positif COVID-19 dengan jumlah kematian 26 orang. Jumlah kematian di Iran menduduki peringkat kedua negara-negara dengan kasus COVID-19.
Yang memprihatinkan, Wakil Menteri Kesehatan Iran Harirchi juga terinfeksi virus mematikan yang menyerang paru-paru tersebut.
Sementara di seluruh wilayah China, kasus positif COVID-19 telah mencapai angka 78.595 dengan jumlah kematian 2.791 orang dan kesembuhan 36.157 orang.
Berita Terkait
WHO: Mpox bukan "COVID baru"
Selasa, 20 Agustus 2024 22:51 Wib
Mantan Kadinkes Sumut dituntut 20 tahun penjara
Kamis, 1 Agustus 2024 22:52 Wib
KOI: Atlet waspadai ancaman COVID-19 di Paris
Rabu, 31 Juli 2024 5:40 Wib
Kasus COVID-19 di Jepang melonjak
Sabtu, 27 Juli 2024 11:51 Wib
Kemenkes: Tetap terapkan prokes, waspadai COVID-19 varian KP.1 dan KP.2
Rabu, 22 Mei 2024 20:03 Wib
AstraZeneca tarik vaksin COVID-19 di seluruh dunia
Kamis, 9 Mei 2024 6:08 Wib
OJK sebut stimulus restrukturisasi kredit COVID-19 capai Rp830,2 triliun
Minggu, 31 Maret 2024 20:06 Wib
Kemenkes sebut sisa 5,22 juta vaksin COVID-19 gratis bagi berisiko tinggi
Senin, 25 Maret 2024 20:49 Wib