Korban MH370 Gugat Boeing

id MH370, peaswat, Malaysia

 Korban MH370 Gugat Boeing

Keluarga penumpang MH370 asal Tiongkok berdoa sebelum pertemuan di di Hotel Metro Park Lido, Beijing/file. (FOTO : AFP/news.com.au)

Beijing (Antara) - Beberapa keluarga penumpang pesawat Malaysia Airlines bernomor penerbangan MH370 yang hilang dalam perjalanan menuju Beijing pada 2014 bertolak ke Amerika Serikat pada pekan depan untuk mengajukan gugatan hukum.
        
Tuntutan itu diajukan terhadap pihak Boeing selaku produsen pesawat yang sampai sekarang tidak ditemukan itu.
         
"Gugatan akan mulai diajukan pada Selasa depan di Washington dengan pokok perkara apakah pesawat MH370 sesuai standar kualitas atau ada persoalan lain dalam perancangan dan pembuatannya," kata i, pengacara Zhang Qihuai  yang mendapat kuasa dari keluarga para korban dalam proses hukum kasus itu, sebagaimana dikutip media resmi China yang dipantau Antara di Beijing, Jumat.
         
Pesawat milik maskapai penerbangan berbendera Malaysia itu hilang dari pantauan radar saat melakukan perjalanan dari Kuala Lumpur, Malaysia  menuju Beijing, China  pada 8 Maret 2014.
         
Pesawat nahas tersebut mengangkut 239 penumpang, termasuk 154 di antaranya berkewarganegaraan China.
         
Zhang mengaku mendapat kuasa dari 60 penggugat karena litigasi melibatkan 28 penumpang MH370 asal China dan sedikitnya dua keluarga korban menemuinya agar berinisiatif mengajukan gugatan hukum.
         
Semua penggugat menuntut pemberian kompensasi dari Boeing.
         
"Namun beberapa keluarga korban mengajukan tuntutan dengan nilai berbeda yang tidak bisa diungkap sekarang," kata Zhang sebagaimana dikutip China Daily.
         
Wen Wancheng (67) yang anaknya menjadi korban dalam penerbangan itu bertolak ke AS, Sabtu (16/12), mewakili salah satu penggugat.
         
"Sebagai anggota keluarga, saya pikir perlu untuk meminta keterangan di AS," ujarnya.
         
Seorang juru bicara Boeing, Kamis (14/12), menyatakan bahwa perusahaannya tidak berkomentar atas gugatan tersebut.
         
"Pikiran kami masih tercurahkan kepada keluarga, teman, dan kolega yang berada di dalam pesawat MH370 tersebut," ujarnya.
         
"Yang paling penting untuk diperhatikan oleh pemerintah Malaysia adalah investigasi hilangnya MH370 masih terbuka karena penyebabnya belum bisa bisa dipastikan," katanya.
      
"Boeing terus mendukung investigasi tersebut dan bersedia mengirimkan penasihat teknis sesuai arahan lembaga investigasi pemerintah Malaysia," ujarnya menambahkan.