Harjosari Lampung Timur Canangkan Jadi Desa Wisata

id desa braja harjosari, lampung timur, canangkan desa wisata

Harjosari Lampung Timur Canangkan Jadi Desa Wisata

Ilstrasi (ist)

...Pencanangan desanya sebagai desa wisata merupakan hasil kerja sama dengan pihak TNWK dalam pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan hutan TNWK...
Lampung Timur (ANTARA Lampung) - Desa Braja Harjosari di Kecamatan Braja Selebah, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, salah satu desa penyangga hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) mencanangkan diri sebagai desa wisata.

"Desa kami telah mencanangkan diri sebagai desa wisata," kata Futikul Sekretaris Desa Braja Harjosari di desa setempat, Sabtu (10/12).

Futikul mengatakan pencanangan desanya sebagai desa wisata merupakan hasil kerja sama dengan pihak TNWK dalam pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan hutan TNWK.

Menurut dia, semenjak dicanangkan sebagai desa wisata desanya ramai dikunjungi wisatawan baik dari dalam negeri dan juga luar negeri.

"Kebanyakan yang ke sini turis dari luar negeri seperti Amerika Serikat, Australia dan Kanada, mereka datang ke sini karena suka yang alami-alami," kata dia.

Dia mengungkapkan di desanya itu tersedia penginapan atau Home Stay buat wisatawan yang ingin menginap. Selain itu tersedia kebun buah jambu kristal dan nangka yang disediakan warganya di areal lahan seluas dua hektare.

Dia menyatakan kerja sama desanya bersama pihak TNWK dan beberapa pihak dari universitas sekarang telah menjadi tambahan mata pencarian warganya.

Pihak Balai Taman Nasional Way Kambas tengah membuat program pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar kawasan hutan TNWK.

Program pemberdayaan ekonomi oleh Balai TNWK selain membuat program desa wisata juga membuat program pembuatan keramba apung ikan di sepanjang sungai hutan Way Kambas.

Program ini diklaim TNWK sebagai upaya untuk meminimalkan konflik warga dengan gajah liar TNWK yang selama ini terjadi mengingat permukiman warga letaknya berdekatan dengan hutan TNWK dan hanya dipisahkan aliran sungai sekitar hutan.

"Masyarakat minta dibuatkan keramba apung ikan karena hutan Way Kambas dengan permukiman warga dibatasi kanal atau sungai, kalau dibuatkan keramba ikan di sepanjang sungai ini warga akan menjaganya dan otomatis jika gajah ke luar hutan maka warga bisa mengusirnya," kata Kepala TNWK Subakir beberapa hari ini.

Menurut Subakir, keberadaan keramba apung ikan itu bisa mencegah terjadi konflik warga dengan gajah, selain berdampak positif menjadi tambahan pendapatan bagi masyarakat sekitar kawasan hutan itu. (Ant)