Mahasiswi AS Mainkan Gitar Klasik Lampung

id Festival Gitar Klasik Lampung, Mahasiswi AS Mainkan Gitar Klasik Lampung, Mahasiswi AS Mainkan Gitar Klasik, Gitar Klasik Lampung

Mahasiswi AS Mainkan Gitar Klasik Lampung

Rebeca memainkan gitar klasik Lampung bersama Kapolda Lampung, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandarlampung dan beberapa lainnya. (FOTO: ANTARA Lampung/Ist-Dinas Kominfo Bandarlampung)

"Jangan kalah dengan nenek-nenek dan kaum lansia maupun warga negara asing, siapa lagi yang akan mempertahankan budaya kita kalau bukan generasi muda," kata dia lagi.

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Mahasiswi Universitas Lampung asal Amerika Serikat Rebeca tampil memainkan gitar klasik Lampung pada penutupan Festival Gitar Klasik yang digelar oleh Pemerintah Kota Bandarlampung bekerjasama dengan Polda Lampung.

Rebeca, gadis asal negara Paman Sam tersebut terlihat tidak canggung ketika tampil di panggung Festival Gitar Klasik di Tugu Adipura, Bandarlampung, Minggu (17/4) malam.

Dia terlihat piawai memainkan alat musik khas Lampung tersebut.

Penampilan gadis yang masih kuliah di Universitas Lampung (Unila) itu pun menjadi pusat perhatian penonton, terutama ketika memainkan nada lagu "Mati Sikep Ka Muley".

Selain Rebeca, penutupan Festival Gitar Klasik ini dimeriahkan dengan penampilan Grup Marawis Polwan Polda Lampung, serta petikan gitar klasik khas Lampung Utara dan dari wilayah lainnya.

Festival Gitar Tunggal Klasik se-Provinsi Lampung 2016 ini diikuti 147 peserta dari berbagai latar belakang pekerjaan, untuk memperebutkan piala Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin dan piala bergilir Wali Kota Bandarlampung Herman HN.

Dalam penutupan festival gitar klasik Lampung itu, Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin mengingatkan kalangan generasi muda harus mencintai budaya Lampung, mengingat kalangan lanjut usia, bahkan warga asing telah piawai memainkannya.

"Jangan kalah dengan nenek-nenek dan kaum lansia maupun warga negara asing, siapa lagi yang akan mempertahankan budaya kita kalau bukan generasi muda," kata dia lagi.

Ike mengharapkan, setelah digelar kegiatan ini akan muncul generasi baru yang mencintai budaya khas Lampung khususnya seni dan budaya yang asli berasal dari daerah ini.

Wali Kota Bandarlampung Herman HN mengatakan dalam festival ini setiap peserta akan mendapatkan uang pembinaan, sehingga tidak perlu memikirkan kalah atau menang.

"Kegiatan ini dibuat untuk kembali menumbuhkembangkan budaya asli Lampung, untuk dijadikan daya tarik wisata baru," kata dia lagi.

Ia mengharapkan, dengan adanya tujuan wisata baru itu akan bisa meningkatkan prekonomian Kota Tapis Berseri ini, sekaligus memperkenalkan budaya asli Lampung.