Lampung Selatan Tingkatkan Pelayanan Pendidikan

id dinas pendidikan, lampung selatan ,formal, informal, pelayanan, Lamsel, Lampung Selatan, SD, SMP, Gedung, Diknas

Lampung Selatan Tingkatkan Pelayanan Pendidikan

Murid-murid SD sedang menyanyikan lagu (ANTARA FOTO Dok/M.Tohamaksun).

Kita akan ajukan ke kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk para penilik untuk kenaikan pangkat."
Kalianda, Lampung,  (ANTARA LAMPUNG) - Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, berupaya meningkatkan pelayanan pendidikan formal maupun nonformal secara merata di daerah itu.
        
Kepala Dinas Pendidikan Lampung Selatan Burhanudin di Kalianda, Jumat, mengatakan salah satu peningkatan pelayanan itu dengan mengusulkan kenaikan pangkat dan kendaraan dinas untuk penilik di daerah dengan sebutan "Bumi Serambi Sumatra" itu.
       
"Kita akan ajukan ke kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk para penilik untuk kenaikan pangkat," kata dia.
        
Beberapa tahun terakhir ini, katanya, untuk naik pangkat sudah tidak bisa karenanya mesti diajukan pengusulan terlebih dahulu.
       
Ia mengatakan bahwa untuk pengajuan kenaikan pangkat juga tak langsung ke BKD, namun secara bertahap yang diajukan dari bawah.
        
"Artinya ini perlu pengusulan dari bawah ke Dinas Pendidikan selanjutnya baru kami ajukan ke BKD," katanya.
        
Ia mengimbau agar penilik dapat segera mungkin mengajukan kenaikan pangkatnya sehingga dapat langsung direkap dan diajukan.
      
Terkait dengan kendaraan dinas, pihaknya juga akan mengusulkan untuk penilik ke DPRD setempat sebanyak 15 unit.
   
"Kita ajukan dengan melihat anggaran yang ada. Sementara ini baru 15 unit motor," katanya.
        
Tugas pokok penilik, yaitu merencanakan, memantau, menilai, membimbing, dan melaporkan kegiatan pengendalian pendidikan nonformal.
        
Peran penilik dalam mengendalikan program pendidikan nonformal, katanya, diperlukan, karena kualitas penyelenggaraan program pendidikan tersebut saat ini masih memprihatinkan sehingga perlu ditingkatkan.
         
Berbagai persoalan yang dihadapi, seperti banyaknya program tersebut yang berhenti tengah jalan, kurang sesuai program dengan kebutuhan dan kurang dirasakannya dampak programnya oleh  masyarakat.
        
Semua hal tersebut, katanya, indikasi rendahnya kualitas penyelenggaraan program pendidikan nonformal.
         
leh karena itu, katanya, keberadaan penilik mutlak diperlukan dalam rangka menjamin kualitas layanan pendidikan nonformal pada masyarakat agar dapat dilaksanakan lebih optimal.