Liwa, Lampung Barat (ANTARA LAMPUNG) - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat di Lampung melaksanakan nugal perdana budidaya kedelai secara massal bahan baku utama pembuatan tahu tempe oleh Bupati Mukhlis Basri bersama pejabat setempat dan sekitar 300 petani di Bumi "Beguai Jejama Sai Betik".
"Upaya pengembangan budidaya kedelai adalah untuk memenuhi kebutuhan produksi kedelai, khususnya untuk Lampung Barat sendiri," ujar Bupati Mukhlis Basri, didampingi Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Lampung Barat Burlianto Eka Putra, di Liwa, Rabu (30/10).
Mukhlis yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Lampung Barat itu menambahkan, penanaman kedelai berlangsung di Pekon (Desa) Tanjungraya Kecamatan Sukau yang merupakan tindak lanjut dari instruksi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada gubernur/bupati/wali kota yang berasal dari partai berlogo banteng moncong putih untuk aktif dalam pengembangan kedelai guna menekan angka impor kedelai yang merupakan bahan baku utama pembuatan tahu dan tempe.
"Namun langkah ini juga merupakan upaya untuk menyiasati kerap anjloknya harga sayur-mayur seperti tomat, wortel dan sayuran lain yang dihasilkan para petani," kata dia menjelaskan.
Nugal perdana itu, kata Bupati lagi, merupakan tradisi masyarakat Lampung, yakni melubangi tanah menggunakan tongkat kayu untuk menanam bibit tanaman.
"Kondisi tanah di Lampung Barat cocok untuk membudidayakan kedelai. Tahun 1997, sewaktu saya masih bertani, juga menanam kedelai dengan tinggi batangnya bisa satu meter sehingga hasilnya cukup bagus, satu hektare bisa satu ton, padahal itu cuma usaha budidaya sampingan," kata Mukhlis menuturkan pengalamannya.
Tanah di Lampung Barat menurut dia, sangat subur, sehingga diibaratkan batang singkong dibuang saja bisa tumbuh dengan baik.
"Tetapi kondisi kita saat ini harus impor kedelai, makanya instruksi Ibu Mega untuk menanam kedelai kita coba kembangkan di Lampung Barat," ujar Mukhlis pula.
Produk olahan kedelai saat ini, katanya lagi, merupakan kebutuhan utama mayoritas masyarakat, mengingat hampir seluruh warga telah memiliki ketergantungan dengan tahu dan tempe sehingga harus ada upaya untuk bisa memenuhi kebutuhan kedelai.
"Saya saja lebih baik makan tempe ketimbang ayam putih. Tapi kalau kedelai mahal kita juga yang terkena dampaknya," ujarnya.
Dalam nugal perdana kedelai di Lampung Barat pada Selasa (29/10), hadir Wakil Bupati Makmur Azhari, Kepala Dinas Pertanian Noviardi Kuswan, dan sejumlah pejabat teras Pemkab Lampung Barat lainnya.
Berita Terkait
Pemprov Lampung sasar 3 juta anak makan bergizi
Kamis, 14 November 2024 11:46 Wib
Polisi beri imbauan Pilkada damai gunakan videotron di Bakauheni
Kamis, 14 November 2024 9:36 Wib
KPU Bandarlampung sebut pengepakan logistik Pilkada libatkan PPK dan PPS
Kamis, 14 November 2024 9:08 Wib
DWP dan Klinik Unila bersama Lab Kimia Farma adakan pap smear
Kamis, 14 November 2024 8:01 Wib
Prodi Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran respirasi gelar asesmen lapangan
Kamis, 14 November 2024 8:01 Wib
Unila tuan rumah "Universitas Padjajaran Menyapa Lampung"
Kamis, 14 November 2024 8:00 Wib
Kanwil Kemenag Lampung minta sarpras Porsadinas disiapkan dengan baik
Kamis, 14 November 2024 7:28 Wib
Kapolres Lampung Selatan minta masyarakat tak terpengaruh politik uang
Rabu, 13 November 2024 21:19 Wib