Bandarlampung (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Lampung meminta sarana dan prasarana (sarpras) dipersiapkan sebaik mungkin dalam gelaran Pekan Olahraga dan Seni Antar-Diniyah Nasional (Porsadinas) ke-6, pada 15-18 November 2024 di Pesantren Hidayatul Mubtadiin Jatiagung, Kabupaten Lampung Selatan.
“Pastikan seluruh sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk Porsadinas siap untuk digunakan saat pelaksanaannya nanti," kata Kepala Kanwil Kemenag Lampung Puji Raharjo, di Bandarlampung, Kamis.
Selain itu ia mengimbau kepada setiap pihak yang terlibat dalam kegiatan ini untuk memastikan kelancaran acara dan mengedepankan keramahan sebagai budaya dalam menyambut para tamu.
"Jamu tamu sepenuhnya, baik dari segi kenyamanan maupun fasilitas, agar semua peserta merasa terlayani dengan baik. Penting memberikan pelayanan optimal bagi seluruh peserta dari 25 provinsi di Indonesia," kata dia.
Pimpinan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin KH Andi Warisno menyampaikan bahwa pihaknya telah mempersiapkan berbagai fasilitas yang dibutuhkan untuk kelancaran acara.
“Kami telah memastikan kesiapan seluruh sarana prasarana, mulai dari lapangan, akomodasi, hingga kebutuhan logistik. Kami ingin peserta dan tamu dari seluruh Indonesia mendapatkan pengalaman yang nyaman dan berkesan di provinsi ini," kata dia.
Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Lampung KH Abdul Adib menambahkan seluruh peserta akan disiapkan akomodasi, konsumsi, dan transportasi, selama kegiatan berlangsung.
"Kami telah mengatur transportasi dari bandara ke lokasi serta antar-venue, sehingga peserta bisa fokus mengikuti kegiatan tanpa khawatir soal logistik. Kami berharap Porsadinas ini menjadi ajang mempererat silaturahmi sekaligus wadah pengembangan bakat dan kreativitas para santri,” kata dia.
Porsadinas ke-6 ini akan dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator (Menko) Pangan Zulkifli Hasan pada 15 November, dan diikuti oleh lebih dari 600 peserta dari seluruh Indonesia.
Porsadinas merupakan ajang yang diharapkan dapat menjadi momentum untuk memupuk persatuan dan kebersamaan para santri dari seluruh penjuru Indonesia, serta memperlihatkan peran besar pesantren dalam mencetak generasi muda yang berprestasi dan berbudaya.
