Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Perusahaan angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP) PO Siger Kencana meluncurkan 20 bus baru tipe Mercedes Benz Royal Couch super eksekutif.
"Angkutan itu melayani rute pemberangkatan Lampung-Jakarta, Lampung-Bogor, dan Lampung-Bandung," kata Komisaris Utama PT Siger Kencana, Tony Eka Candra, di Bandarlampung, Rabu (1/8).
Harga tiket pemberangkatan Lampung-Jakarta Rp160 ribu, Lampung-Bogor Rp170 ribu, dan Lampung-Bandung Rp190 ribu.
Pemberangkatan rute Lampung-Jakarta pada pukul 10.00, 21.00 dan 22.00 WIB. Lalu untuk Bogor pada pukul 21.00 WIB, dan Bandung pada pukul 20.00 WIB.
"Bus tersebut, merupakan angkutan modern yang memberi pelayanan maksimal dengan harga terjangkau dan memiliki tempat duduk yang diatur sedemikian rupa untuk kenyamanan penumpang," ujar dia.
Selain itu, untuk menambah kepuasan bagi penumpang, dalam bus itu juga ditambah fasilitas bebas (gratis) akses internet.
"Peluncuran Bus Siger Kencana, berlangsung Kamis (2/8) sekitar pukul 10.00 WIB," kata dia lagi.
Tony berharap, masyarakat Lampung dapat menikmati dan menjadi kebanggaan tersendiri dengan beroperasi angkutan antarkota yang baru ini.
Menurut dia, bus tersebut selain menawarkan sejumlah fasilitas keamanan dan kenyamanan, dan Bus Siger Kencana ini juga memiliki nilai jual budaya Lampung.
"Ornamen khas Lampung tertoreh di bagian luar bus, kami sengaja menampilkan ornamen Lampung, memang tidak banyak sumbangsihnya, tapi paling tidak dimulai dari yang kecil itu dulu, kelak nantinya budaya Lampung akan semakin dikenal luas," ujar Tony.
Kehadiran Siger Kecana sebagai armada angkutan darat, membuat masyarakat Lampung memiliki alternatif pilihan lain, selain Bus Damri milik pemerintah yang biasa beroperasi.
Di dalam kota, telah pula beroperasi Bus Trans Bandarlampung yang juga menjanjikan kenyamanan dan keamanan bagi para penggunanya, dengan tarif bersaing, dan direncanakan dalam waktu dekat akan diturunkan harga karcisnya untuk lebih membuka peluang masyarakat menengah ke bawah dapat menggunakan moda transportasi massal ini.
