Lampung Utara Sosialisasikan Makan Tiwul

id Lampung Utara

Liwa (ANTARA LAMPUNG) - Pemerintah Kabupaten Lampung Utara melalui Kantor Ketahanan Pangan setempat menggencarkan sosialisasi "gemar makan tiwul".

"Kami terus menggencarkan progam gemar makan tiwul kepada seluruh masyarakat di daerah ini, guna mengantisipasi ancaman krisis pangan yang sewaktu-waktu dapat terjadi," kata Kepala Dinas Kantor Katahanan Pangan melalui Kepala Seksi Keanekaragaman Pangan Lampung Utara, Tukiyanto, di Bandarlampung, Senin.

Tiwul adalah makanan yang dibuat dari singkong.
        
Dia menjelaskan, tiwul menjadi salah satu sumber makan yang sehat dan dapat ditemui di daerah itu.
        
Menurut dia, potensi perkebunan singkong mampu menjadi pasokan sumber pangan bagi masyarakat.
        
"Dari keanekaragamn pangan yang diolah, optimistis kami mampu mengatasi ancaman krisis pangan yang dapat terjadi didaerah ini. Selain itu, potensi pertanian ubi jalar berlimpah sehingga mampu memberikan pasokan untuk pembuatan bahan makan tiwul," katanya.
        
Menurut dia, makanan yang baru digencarkan itu cukup diterima masyarakat, sehingga progam yang dilaksanakan mampu membuahkan hasil dengan maksimal.
       
Penataan pola makan yang tidak bergantung dengan satu sumber pangan beras, kata dia, memungkinkan ketumbuhan pangan masyarakat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional.
        
Penganekaragaman melalaui produk olahan ubi kayu (singkong) mampu dikembangkan untuk menjadi bahan pangan pengganti beras.
        
Tiwul sendiri menjadi bahan makanan jika terjadi defisit beras stabilitas dan ketahanan pangan masyarakat tidak akan terganggu, sebab terdapat berbagai makanan pokok alternatif.
        
Menurut riset yang ada, tiwul sebagai sumber karbohidrat lebih tinggi dibandingkan beras yakni 84,80 persen dibandingkan beras hanya 82,33 persen.
        
Melihat dari kandungan tersebut, akhirnya pemerintah setempat memilih sumber makanan jenis tiwul untuk digalakan sebagai makanan pokok.
        
Bedasarkan data luas area tanaman singkong di Kabupaten Lampung Utara mencapai 52,986 Hektar, dengan hasil panen mencapai 1.375,717 ton per tahun.
        
Lampung Utara sendiri menjadi salah satu kabupaten di Provinsi Lampung yang memiliki potensi pertanian ubi kayu berlimpah, sehingga dari potensi tersebut, mampu menjadikan bahan pangan bagi masyarakat.
        
"Saya berharap sosiallisasi yang digencarkan ini, dapat diterima baik oleh masyarakat, sehingga ancaman krisis pangan di daerah ini, dapat teratasi dengan baik," katanya. (ANTARA/PSO-049)