Bandarlampung (ANTARA) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina) Lampung memastikan bahwa cengkih yang terpapar radioaktif tidak diekspor langsung dari provinsi ini.
"Cengkih ini ekspornya dari Surabaya tidak langsung dari Lampung," kata Kepala Balai Karantina Lampung Donni Muksydayan, di Bandarlampung, Rabu.
Namun begitu, ia pun membenarkan bahwa cengkih tersebut dari Lampung yang didrop ke Surabaya untuk diekspor ke luar negeri termasuk Amerika yang menemukan adanya unsur radioaktif.
"Jadi kan rantai pasoknya banyak tapi sumber cengkih yang dibeli salah satunya dari Lampung. Tapi kami pastikan ekspor cengkih langsung ke Amerika dari Lampung tidak ada," kata dia.
Menurutnya, cengkih yang selama ini ditangani oleh Karantina Pertanian Lampung hanya untuk pasar domestik.
"Selama ini cengkih yang kami layani di Karantina Lampung itu masih untuk pasar domestik," kata dia.
Ia pun berharap temuan ini segera terselesaikan agar tidak menjadi sentimen negatif, tetapi yang jelas temuan adanya radioaktif pada cengkih tersebut tidak masuk pada protokoler Karantina.
"Cemaran ini temuan baru. Maka dari itu kita harus hormati, sehingga sekarang sambil menunggu rekomendasi seperti apa dari tim Satgas Pusat, kami sudah komunikasi dan bertemu dengan pelakunya untuk sementara mereka diminta untuk tunda ekspor cengkih khusus ke Amerika kalau daerah lain masih," kata Donni.
Baca juga: Satgas sebut satu kontainer cengkeh diduga terpapar radioaktif
Baca juga: Pemprov Lampung telah berkomunikasi dengan Satgas terkait cengkih terkontaminasi
Baca juga: Satgas sebut produk cengkih terpapar Cs-137 berasal dari Lampung
