AdHoc PBSI evaluasi penampilan atlet jelang Olimpiade Paris

id jonatan christie,gregoria mariska tunjung

AdHoc PBSI evaluasi penampilan atlet jelang Olimpiade Paris

Ekspresi pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie usai gagal mengembalikan kok ke arah lawannya pebulu tangkis Malaysia Leong Jun Hao pada babak 32 besar Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/6/2024). Jonatan Christie gagal melaju ke babak 16 besar setelah kalah dengan skor 13-21, 21-16, dan 12-21. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/tom.

Jakarta (ANTARA) - Manajer Tim AdHoc PP PBSI Armand Darmadji mengatakan pihaknya segera melakukan evaluasi terkait penampilan para atlet bulu tangkis di beberapa turnamen terakhir menjelang Olimpiade Paris 2024.

Hal tersebut menyusul catatan yang kurang baik dari para atlet yang lolos ke Paris pada turnamen-turnamen penting untuk mengejar posisi unggulan (seeded) Olimpiade, seperti di Singapore Open dan Indonesia Open 2024.

“Memang kita kaji dari Singapore Open dan Indonesia Open ini, kami mau lihat hasil mereka seperti apa. Jadi dari hasil kita intens selama sebelum Singapore itu kita intens melakukan persiapan maksimal untuk para atlet. Kita mau tahu seperti apa mereka bermain dengan kondisi lebih lepas,” jelas Armand saat dijumpai di Istora Senayan Jakarta, Sabtu.

“Dan memang ada problem-problem yang kita lihat terjadi di Singapore maupun Indonesia (Open) ini, sehingga kita akan evaluasi untuk perbaikan selama satu bulan ke depan,” ujarnya menambahkan.

Ketika disinggung mengenai masalah seperti apa yang memengaruhi penampilan para pebulu tangkis menjelang Paris, Armand mengutarakan salah satu di antaranya adalah aspek nonteknis.

“Psikis berpengaruh. Memang mereka yang selama ini kita maintain, kita tuntun, agak kita rem, terus kita kendorin, ternyata ada efek di faktor psikologi mereka yang tetap kita harus cover untuk didampingi terus. Itu yang terjadi,” ungkap Armand.

Ia mencontohkan, tunggal putra Jonatan Christie memiliki motivasi untuk mendapatkan bye saat Olimpiade mendatang demi mempermudahnya untuk maju ke babak perempat final di Paris.

Namun, ambisi tersebut berbalik menjadi tekanan yang malah mengganggu penampilannya di hadapan publik sendiri.

“Itu misi yang mengganggu di hati Jojo, yang (seharusnya bisa) tampil luar biasa, tapi malah jadi tertekan balik ke dia sendiri. Itu yang terjadi. Kami sudah catat semua, kami sudah rapatkan internal dengan tim AdHoc untuk memperbaiki ini,” jelas Armand.

Dalam waktu dekat, tim AdHoc bersama dengan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Ricky Soebagdja segera melakukan rapat internal untuk evaluasi menyeluruh bersama pihak-pihak terkait.

“Kami sudah rapat internal, sudah ada suatu perintah untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan kami sudah rapatkan dengan seluruh pelatih,” kata Armand.

“Selama satu bulan ke depan akan melakukan simulasi nanti di internal PBSI,” ujarnya menambahkan.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: AdHoc PBSI evaluasi penampilan atlet menjelang Olimpiade Paris