Sekolah penyelenggara widyawisata harus cermat pilih bus

id Kelayakan bus wisata, keselamatan penumpang, BPTD lampung, standar keselamatan bus

Sekolah penyelenggara widyawisata harus cermat pilih bus

Ilustrasi - Bus pariwista yang tengah mengangkut rombongan siswa sekolah dasar menuju tempat wisata di Kabupaten Pesawaran. (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

Untuk membantu menjaga keselamatan pengguna transportasi darat, kami di Lampung sudah melakukan survei terhadap angkutan khusus bus seperti AKAP, AKDP dan bus pariwisata, ucap dia

Bandarlampung (ANTARA) - Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Lampung mengimbau sekolah penyelenggara widyawisata agar lebih cermat memilih bus yang layak jalan guna menjaga keselamatan penumpang.

"Setelah adanya peristiwa kecelakaan bus di Jawa Barat khususnya di Subang kemarin dan beberapa peristiwa kecelakaan bus rombongan anak sekolah yang sebelumnya telah terjadi, menjadi perhatian kami pula," ujar Kepala BPTD Kelas II Lampung Bambang Siswoyo dihubungi di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengimbau kepada sekolah penyelenggara widyawisata untuk lebih cermat dalam memilih bus yang akan digunakan untuk perjalanan.
"Kami berharap sekolah yang akan menyelenggarakan widyawisata dan kegiatan serupa agar bisa memilih bus yang layak jalan, dengan kondisi dokumen perizinan semua masih berlaku serta terdaftar," katanya.
Ia mengatakan jika kesulitan untuk memeriksa hal tersebut, pihak sekolah bisa meminta petunjuk dari dinas perhubungan setempat untuk memeriksa standar keselamatan kendaraan bus yang akan digunakan.
"Untuk membantu menjaga keselamatan pengguna transportasi darat, kami di Lampung sudah melakukan survei terhadap angkutan khusus bus seperti AKAP, AKDP dan bus pariwisata," ucap dia.
Pada Rabu dini hari tepatnya pukul 01.30 WIB telah terjadi kecelakaan bus widyawisata yang mengangkut 41 orang penumpang siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Pesisir Barat yang ingin melakukan widyawisata ke Kota Bandarlampung dari Kabupaten Pesisir Barat.
Bus tersebut mengalami kecelakaan dan masuk ke jurang di tanjakan Sedayu, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Peristiwa itu mengakibatkan enam orang penumpang mengalami luka serta harus dibawa ke Puskesmas terdekat.