Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung menggunakan bus keliling dalam upaya memberikan pelayanan program keluarga berencana (KB) kepada masyarakat.
"Pelayanan yang berikan melalui bus keliling adalah KB metode intrauterine device (IUD) dan implan. Kegiatan ini rutin dilakukan untuk mempermudah masyarakat mendapat layanan kesehatan," kata Kabid Pelayanan KB, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandarlampung Eva Rinanda Lubis, di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan bahwa pemasangan KB baik yang disediakan oleh bus keliling maupun yang berada di puskesmas atau balai KB tidak dipungut biaya.
"Masyarakat hanya cukup menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga untuk mendapatkan layanan KB secara gratis. Kalau di bus keliling layanan yang tersedia hanya IUD dan implan tetapi bila di puskesmas kami sediakan KB suntik, pil, serta alat kontrasepsi," kata dia.
Ia mengatakan bahwa pada program KB ini Pemkot Bandarlampung menyediakan untuk pemasangan baru ataupun melepasnya bahkan memperbaharuinya.
Menurutnya, program KB penting bagi masyarakat terutama pihak perempuan untuk mengatur jarak kehamilan sehingga bayi dan ibu terjamin kesehatannya.
"Minimal jarak kehamilan terbaik adalah 2 tahun setelah kelahiran. Karena memang program KB ini penting untuk menjaga kesehatan ibu dan anak," kata dia.
Dia mengungkapkan bahwa saat ini kesadaran masyarakat Bandarlampung terhadap KB cukup tinggi terlebih kelas menengah ke bawah.
"Kelas menengah ke bawah ini sekarang sudah sadar pentingnya KB. Selain untuk kesehatan ibu dan anak juga dapat mengatur faktor ekonominya. Kalau masyarakat kelas atas itu memang mereka sudah sadar dan mengambil program kehamilan secara mandiri," kata dia.
Dia mengatakan bahwa guna menggencarkan program KB di Bandarlampung saat ini sudah ada 14 balai KB di 14 kecamatan.
"Ke depan kami akan mengusahakan enam balai KB lagi guna memperluas layanan selain memaksimalkan bus keliling," kata dia.