Ke Lampung Tengah, Wamen Isyana Bagoes Oka kunjungi keluarga rawan stunting

id Wamen Kemendukbangga, stunting lampung, bkkbn lampung

Ke Lampung Tengah, Wamen Isyana Bagoes Oka kunjungi keluarga rawan stunting

Wakil Menteri (Wamen) Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) Isyana Bagoes Oka bersama Kepala BKKBN Provinsi tengah mengunjungi salah satu keluarga rawan stunting di Seputih Banyak, Lampung Tengah. Lampung Tengah (21/12/2024) (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

Anak-anak dan ibu hamil harus diberikan makanan bergizi sejak dini, dan terus dipantau perkembangan kesehatannya

Lampung Tengah (ANTARA) - Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) Isyana Bagoes Oka mengunjungi keluarga rawan stunting di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung.

"Pengentasan stunting adalah tugas kita, dari rangkaian kunjungan hari ini di Kabupaten Lampung Tengah ditemukan masih ada bayi di bawah dua tahun yang tepatnya sudah berusia 21 bulan, tetapi beratnya di bawah delapan kilogram ini yang terus kami coba dampingi," ujar Isyana Bagoes Oka, di Lampung Tengah, Jumat malam.

Ia mengatakan langkah-langkah intervensi kepada anak dan ibu hamil sejak 1.000 hari pertama kehidupan menjadi hal peting yang harus terus dilakukan guna membangun sumber daya manusia yang berkualitas.

"Anak-anak dan ibu hamil harus diberikan makanan bergizi sejak dini, dan terus dipantau perkembangan kesehatannya. Dan untuk anak-anak yang memiliki berat badan kurang dari standar yang ditentukan akan terus dipantau dan dilakukan upaya penanganan agar mereka bisa kembali sehat," kata dia.

Isyana mengharapkan dengan adanya pemberian makanan bergizi serta pengawasan intensif maka dapat mengurangi angka stunting pada anak.

Diketahui di Kecamatan Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah dengan 13 desa, total jumlah kepala keluarga ada sebanyak 14.362 kepala keluarga dan total penduduk berjumlah 46.864 orang.

Dari jumlah itu masih terdapat balita berisiko stunting, dan ibu hamil berisiko stunting salah satunya di Kampung Sanggar Buana dengan jumlah balita berisiko stunting sebanyak 25 orang, dan ibu hamil berisiko stunting sebanyak 24 orang.

Salah satu keluarga rawan stunting yang mendapatkan bantuan berupa makan dan tambahan makanan bergizi yaitu bayi I Gede Febia. Anak berusia di bawah dua tahun atau 21 bulan, memiliki masalah tumbuh kembang yaitu tubuh terlalu pendek serta berat di bawah delapan kilogram.

Kemudian ibu hamil penderita gangguan kejiwaan, serta ibu hamil usia 22 minggu dengan lingkar lengan 22,5 centimeter dan kadar hemoglobin (Hb) 11,5 gram per desiliter yang keduanya berisiko melahirkan anak stunting.

Selain mengunjungi keluarga rawan stunting telah diberikan pula bantuan berupa bahan makanan bergizi serta berprotein serta susu kepada keluarga rawan stunting yang ada di desa tersebut.

Baca juga: BKKBN Lampung sebut Tali Kencana sarana data pasangan belum terlayani KB

Baca juga: BKKBN sebut konvergensi dorong keterlibatan multisektor tangani stunting

Baca juga: BKKBN sebut program makan bergizi gratis tambah gizi anak cegah stunting