Produksi tangkapan nelayan di Lebak Banten naik jadi 600 ton

id Lebak,tangkapan nelayan lebak

Produksi tangkapan nelayan di Lebak Banten naik jadi 600 ton

Perahu nelayan pesisir selatan Kabupaten Lebak, Banten disandarkan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tanjung Panto setelah melaut. ANTARA/Mansur

Lebak (ANTARA) -
Produksi tangkapan nelayan pesisir selatan Kabupaten Lebak, Banten sejak empat bulan terakhir meningkat hingga mencapai 600 ton dari sebelumnya 250 ton.
 
"Meningkatnya tangkapan ikan laut itu dipastikan dapat mewujudkan kesejahteraan keluarga nelayan," kata Kepala Bidang Pengelolaan Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Rizal Ardiansyah, di Lebak, Kamis.

Selama ini, aktivitas nelayan pesisir selatan Kabupaten Lebak yang tersebar di 11 tempat pelelangan ikan (TPI) masih melaut. Bahkan, saat ini tangkapan ikan tongkol lisong, kue dan layur tengah memasuki musim panen.

Selain itu, juga tangkapan ikan pelagis yang menjadi andalan ekonomi nelayan, di antaranya ikan tuna, cakalang, layur, tenggiri, marlin, wahoo, sarden, barakuda, tongkol, layang, teri dan kembung.

Diperkirakan perputaran uang dari transaksi pelelangan ikan di 11 TPI dipastikan sekitar Rp30 miliar dengan produksi tangkapan sebanyak 600 ton itu.

"Kami optimistis peningkatan tangkapan ikan dari 250 ton menjadi 600 ton itu dapat mewujudkan kesejahteraan keluarga nelayan," kata Rizal pula.

Darman (55), seorang nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tanjung Panto, Kabupaten Lebak mengatakan saat ini tangkapan ikan cenderung meningkat dari sebelumnya sekitar 350 kilogram kini menjadi satu ton per hari.

Meningkatnya tangkapan ikan itu, selain memasuki panen ikan tongkol lisong, layur dan kue, juga cuaca di laut selatan Kabupaten Lebak relatif normal dan populasi berbagai jenis ikan besar dan kecil melimpah.

Para nelayan di laut selatan pada dini hari juga sore hari melaut, karena tangkapan ikan meningkat itu.

"Kami dua hari melaut bisa pulang ke rumah membawa uang Rp1,5 juta dari sebelumnya Rp500 ribu," kata Darman.

Sementara itu, Rohman (45), nelayan tradisional perahu kincang di TPI Bayah mengatakan, pihaknya saat ini melaut dini hari dan pulang ke pantai pukul 10.00 WIB dapat tangkapan hingga 200 kilogram, padahal sebelumnya hanya 50 kilogram.

Saat ini, kata dia lagi, dirinya dua hari melaut dan pulang ke rumah setelah transaksi pelelangan ikan di TPI bisa membawa uang Rp1 juta dari sebelumnya Rp350 ribu.

"Kami merasa terbantu ekonomi keluarga dengan adanya peningkatan hasil tangkapan itu," katanya menegaskan.