Tekan penyebaran paham radikal, Operasi Madago Raya diperpanjang

id Polda Sulteng ,Operasi Madago Raya ,Cegah paham radikal ,Sulawesi Tengah

Tekan penyebaran paham radikal,  Operasi Madago Raya diperpanjang

Dokumentasi personel Satgas Operasi Madago Raya Polda Sulawesi Tengah berpatroli pada jalur pegunungan Poso di Poso, Kamis (15/8/2024). ANTARA/HO-Humas Polda Sulawesi Tengah

Palu (ANTARA) - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah kembali memperpanjang "Operasi Madago Raya" tahap I 2025 sebagai upaya pencegahan penyebaran paham radikal dan intoleransi di wilayah provinsi ini.

"Untuk tahun 2025, Operasi Madago Raya Tahap I tetap dilanjutkan, terhitung mulai 1 Januari hingga 31 Maret 2025," kata Kepala Operasi Madago Raya Polda Sulawesi Tengah, Komisaris Besar Polisi Boy Samola, di Palu, Kamis.

Ia menerangkan, Operasi Madago Raya bertujuan memelihara keamanan melalui kegiatan deradikalisasi dan kontra radikalisasi.

Operasi ini, kata dia, guna mewujudkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang aman dan kondusif yang terus menjadi perhatian utama pemerintah dan aparat keamanan di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah.

Ia menjelaskan, Operasi Madago Raya merupakan operasi kewilayahan yang kini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Polda Sulawesi Tengah, berbeda dengan operasi sebelumnya yang berada di bawah kendali Mabes Polri.

Operasi ini melibatkan 253 personel gabungan TNI-Polri, terdiri dari 238 polisi dan 15 personel TNI, dengan sasaran utama meliputi individu seperti mantan narapidana terorisme, simpatisan, serta masyarakat yang rentan terpapar paham radikal, termasuk remaja, anak-anak, perempuan, dan para tokoh.

Selain itu, lanjutnya, barang-barang seperti senjata api, bahan peledak, atribut, dan dokumen yang berpotensi membahayakan keamanan juga menjadi fokus operasi.

"Wilayah operasi tetap mencakup Kabupaten Poso, Parigi Moutong, Tojo Una-una, dan Sigi," ujarnya.

Untuk itu, ia mengimbau kepada mantan narapidana terorisme, simpatisan, dan masyarakat yang masih menyimpan senjata api, bahan peledak, maupun barang berbahaya lainnya agar segera menyerahkannya kepada aparat keamanan yang tergabung dalam Satgas Madago Raya.

"Dengan kerjasama seluruh elemen masyarakat, kami berharap operasi ini dapat berjalan lancar dan menciptakan keamanan, kedamaian di wilayah Sulawesi Tengah," katanya.