Rektor Itera dorong sivitas akademika aktif hasilkan karya intelektual paten

id lampung, itera, kampus, perguruan tinggi, universitas, institut

Rektor Itera dorong sivitas akademika aktif hasilkan karya intelektual paten

Rektor Itera Prof I Nyoman Pugeg Aryantha. ANTARA/HO-Itera

Rektor berharap para dosen yang selama ini melakukan penelitian, selain menghasilkan jurnal juga dapat membuat paten.

Bandarlampung (ANTARA) - Rektor Institut Teknologi Sumatera (Itera) Prof I Nyoman Pugeg Aryantha mendorong agar sivitas akademika Itera mulai dari dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa aktif menghasilkan karya intelektual, khususnya paten.

Menghasilkan paten dinilai penting guna mendorong kemandirian ilmu pengetahuan dan teknologi nasional, hingga menjadi sumber penghasilan dari kreativitas dan inovasi yang dihasilkan seorang intelektual.

Hal tersebut disampaikan Rektor saat membuka kegiatan Sosialisasi Lomba Menulis Spesifikasi Paten Itera Tahun 2023, yang diadakan oleh Pusat Kelola Karya Intelektual (PKKI) di bawah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Itera, di Aula Gedung C, beberapa waktu lalu.

“Dengan amanah sebagai Rektor, saya berkomitmen menggalakkan aktivitas dan program penelitian yang outputnya dalam bentuk karya intelektual khususnya paten. Serta akan menjadikan hal ini sebagai kultur yang kita bangun bersama, untuk mewujudkan Itera kuat, maslahat, dan bermartabat,” ujar Rektor Itera.

Tidak hanya di lingkungan dosen, akan tetapi dalam waktu dekat, Rektor melalui Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan akan mewajibkan mahasiswa melek Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

Sebab, menurut Rektor, hal tersebut sudah menjadi keniscayaan sebagai kampus teknologi, sivitas akademika Itera harus mampu menghasilkan berbagai inovasi dan teknologi yang dibutuhkan di masa depan.

Dalam pemaparannya, Rektor Itera menyampaikan, sebagai bangsa yang kaya akan sumber daya alam, dan segala potensinya, Indonesia belum merdeka secara teknologi. Bangsa Indonesia masih terjajah karena banyaknya paten yang dihasilkan di dalam negeri justru dari bangsa lain. Jika ini tidak dilakukan antisipasi sedini mungkin, bukan tidak mungkin bangsa Indonesia akan terjajah lebih buruk dari dijajah secara fisik.

“Di era modern dan era ke depan yang penuh dengan kompetisi, kita harus menyadari memiliki jiwa kreatif yang secara umum menjadi komponen dari konsep entrepreneurship, yaitu selalu melakukan upaya-upaya inovasi, kreasi, sangat dibutuhkan, kalau tidak kita akan dilibas, disingkirkan oleh kemajuan teknologi,” ujar Rektor.

Rektor Itera juga menekankan, mengusulkan paten sebetulnya lebih mudah dibandingkan membuat jurnal. Untuk itu, Rektor berharap para dosen yang selama ini melakukan penelitian, selain menghasilkan jurnal juga dapat membuat paten.

Sekretaris LPPPM Itera Handoyo dalam laporan menyampaikan, kegiatan tersebut menjadi rangkaian program yang akan dijalankan oleh tim PKKI.  

“Tujuannya adalah memberikan semangat agar sivitas akademika Itera banyak menghasilkan karya paten, semakin tahun semakin bertambah, dan kualitasnya semakin meningkat,” ujar Handoyo, mewakili Kepala LPPPM Itera.

Selain materi dari Rektor Itera, dalam kesempatan tersebut juga disampaikan petunjuk teknis kegiatan lomba dan pengusulan paten yang disampaikan oleh Kepala Pusat Kelola Karya Intelektual (PKKI) Itera Tantri Liris Nareswari,

Dalam kesempatan tersebut, para peserta juga berdiskusi seputar mekanisme pengusulan, hingga berbagai jenis paten yang dapat diusulkan. (Berita Kerja Sama)
Baca juga: Satgas PPKS Itera buka layanan edukasi hingga pelaporan kekerasan seksual
Baca juga: Jurusan sains Itera dan DJPT KKP kolaborasi dalam aksi peduli lingkungan bersihkan pantai