Bandarlampung (ANTARA) - Harga gabah tingkat petani maupun penggilingan di Provinsi Lampung pada Juni 2023 naik di atas 6 persen dibandingkan bulan lalu.
"Kenaikan harga gabah dipicu oleh produksi gabah turun dan memasuki panen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Atas Parlindungan Lubis, di Bandarlampung, Senin.
Ia menyebutkan, harga gabah di tingkat petani Lampung dengan kualitas gabah kering panen (GKP) pada Juni 2023 naik sebesar 6,42 persen dari Rp5.580,43 per kilogram (kg).
Sementara itu, dengan kelompok kualitas yang sama, harga gabah di tingkat penggilingan naik sebesar 6,19 persen dari Rp5.710,87 per kg.
Menurutnya pula harga gabah di tingkat petani pada bulan Juni berada pada harga Rp5.938,46 per kg. Harga tertinggi mencapai Rp6.400 per kg pada gabah kualitas GKG dengan varietas Inpari 32 HDB yang terdapat di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu.
Sedangkan, katanya lagi, harga gabah terendah mencapai Rp5.700 per kg pada gabah kualitas GKG dengan varietas Melati dan IR 64 terdapat di Kecamatan Purbolinggo, dan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur.
Di tingkat penggilingan, harga gabah tertinggi Rp6.500 per kg pada gabah kualitas GKG dengan varietas Inpari 32 HDB terdapat di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu.
"Harga tersebut di atas HPP yaitu Rp6.200,00 per kg," katanya pula.
Ia menambahkan, untuk harga gabah terendah kelompok kualitas GKG yaitu Rp5.875 per kg dengan varietas Melati dan IR 64, masing-masing terdapat di Kecamatan Labuhan Maringgai dan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur.
Selama Juni 2023, survei harga produsen gabah mencatat 49 observasi dengan kelompok gabah kualitas gabah kering giling (GKG) sebanyak 26 observasi (53,06 persen) dan gabah kering panen (GKP) sebanyak 23 observasi (46,94 persen).
Baca juga: Harga gabah di Lampung naik di atas dua persen
Baca juga: Produksi terancam turun, petani Lampung perlu bantuan agri input
Harga gabah di Lampung naik di atas 6 persen
Kenaikan harga gabah dipicu oleh produksi gabah turun dan memasuki panen.