Paket mencurigakan di Gereja SJA berisi roti persembahan

id Paketmencurigakan

Paket mencurigakan di Gereja SJA berisi roti persembahan

Petugas bersenjata lengkap mengamankan Gereja SJA lantaran ditemukan paket mencurigakan. Belakangan diketahui paket tersebut merupakan roti persembahan dari salah satu jemaat gereja. (ANTARA/Hendra Kurniawan)

Metro (ANTARA) - Paket mencurigakan yang tergeletak di depan Gereja Sidang Jamaat Allah di Jalan AH Nasution, Metro yang sebelumnya dicurigai sebagai bom merupakan paket berisi roti kiriman dari salah satu jemaat gereja tersebut.

"Iya sudah kita buka dan kita pastikan paket itu bukan berisi bom, tetapi roti persembahan yang dikirim oleh salah satu jemaat di sini dan memang diperuntukkan bagi jemaat gereja ini. Pengirimnya ini memang tidak mau dicantumkan namanya," kata Kapolres Metro, AKBP Heri Sulistyo Nugroho di tempat kejadian perkara (TKP), Selasa (28/3).

Kapolres menjelaskan, pihak kepolisian awalnya mendapat laporan paket mencurigakan yang tergeletak di kursi depan Gereja Jemaat Allah dari pendeta di gereja tersebut pada pukul 20.00 WIB.

Pendeta merasa curiga paket itu berisi bom lantaran tidak ada pemberitahuan dari kurir ataupun dari jemaatnya. Sebab, sebelumnya jika ada kiriman paket baik itu kurir maupun jemaat pasti dirinya akan diberitahu.

Kecurigaan tersebut bertambah ketika paket itu memang ditujukan untuk gereja. Ditambah lagi, nomor yang dicantumkan pengirim paket merupakan nomor istrinya yang sudah hilang sejak tahun 2015 lalu.

"Karena itulah beliau menghubungi kami. Mendapat laporan ini kita langsung turun ke TKP, kita sterilisasi dan kita tutup jalan supaya warga aman. Kemudian kita juga mengumpulkan keterangan dari warga sekitar. Dan dari warga sekitar memang tidak ada yang melihat siapa yang mengantar paket itu," jelasnya.

Setelah mengamankan lokasi, pihaknya meminta pendeta untuk menghubungi istrinya yang berada di Manado untuk menanyakan paket tersebut lantaran nomor hp yang tercantum dalam paket itu nomor istri.

"Istri beliau ini di Manado dan ketika dihubungi ke nomor istrinya tidak tersambung," paparnya.

Paket tersebut diketahui berisi roti setelah salah satu jemaat gereja menghubungi istri pendeta tersebut untuk memberitahu jika dirinya mengirim paket berisi roti dan sengaja ingin namanya tidak dicantumkan sebagai pengirim paket.

"Mendapat informasi ini kita langsung mendatangi rumah pengirim paket ini dan kita ajak ke gereja untuk memastikan benar paket itu atau bukan. Setelah dicek ternyata benar dan saat kita pastikan lagi isinya memang roti," terang Kapolres.

Ia mengimbau masyarakat sekitar jika ke fepan ditemukan hal serupa untuk tidak panik dan segera melaporkan hal ini ke pihak kepolisian. Ia juga meminta para jemaat hendak mengirim paket untuk memberitahukan terlebih dahulu agar kejadian ini tidak terulang lagi.

"Iya ini yang dilakukan pendeta sudah benar dengan kehati-hatiannya beliau langsung menghubungi kami ketika ada sesuatu yang tidak biasa. Kedepan jika ada kejadian seperti ini masyarakat tidak perlu panik dan langsung laporkan ke kami dan kami akan berikan pelayanan kepada masyarakat," imbaunya.