Bandar Lampung (ANTARA) - Perusahaan perdagangan dan pengolahan barang agrikultur Louis Dreyfus Company (LDC) memperpanjang kemitraannya dengan Sustainable Coffee Platform Indonesia (SCOPI) serta Pemerintah
Kabupaten Lampung Barat selama satu tahun ke depan untuk menggemakan praktik penanaman kopi secara berkelanjutan.
Hal ini selaras dengan MoU yang ditandatangani pada Januari 2021 lalu antara Pemerintah Daerah Lampung Barat dan LDC Indonesia untuk mendukung
pengembangan produksi kopi berkelanjutan di area tersebut. Perpanjangan kemitraan tersebut juga bertepatan dengan Hari Kopi Internasional pada 1 Oktober, yang sudah dirayakan di seluruh dunia sejak 2015.
Sejak dimulainya proyek kopi keberlanjutan di Lampung, LDC telah menanam lebih dari 400.000 pohon buah dan sayuran lokal serta melatih lebih dari 10.000 petani di seluruh wilayah Lampung Barat.
Rubens Marques, CEO dari LDC Indonesia, Senin mengatakan, LDC sangat percaya bahwa keterlibatan langsung dengan para petani lokal melalui upaya kolaboratif dengan para ahli penelitian kopi, LSM, dan sektor swasta mampu mengakselerasi perkembangan yang berkelanjutan. Kami yakin bahwa kemitraan ini dapat membawa ketangguhan secara jangka panjang bagi para petani kopi Lampung, para mitra kami di lapangan, serta masa depan yang berkelanjutan untuk salah satu komoditas kunci bagi Kabupaten Lampung Barat dan Provinsi Lampung.
“Kemitraan kami dengan SCOPI dan Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat menunjukkan bagaimana pendekatan kolektif dan penggabungan upaya dari berbagai pemangku kepentingan rantai pasok dapat membawa masa depan yang lebih berkelanjutan," ujarnya.
Menyadari peran penting Kabupaten Lampung Barat sebagai salah satu daerah penghasil kopi terbesar di Provinsi Lampung, sambung Rubens Marques, LDC berkomitmen untuk senantiasa memastikan nilai-nilai berkelanjutan dari perkembangan industri kopi lokal, sehingga dapat menjaga kesejahteraan komunitas petani lokal dan konservasi lingkungan.
"Sebagai bagian dari inisiatif, LDC bersama dengan mitranya mengadakan workshop untuk mengidentifikasi tantangan dan ruang kolaborasi melalui beberapa aktivitas, yang antara lain, seperti pengenalan varitas Robusta unggul, pelatihan praktik penanaman berkelanjutan dalam bentuk buku panduan, serta beberapa aktivitas lainnya," ungkapnya.
Richard Atmadja, Ketua Dewan Pengurus SCOPI mengatakan, tujuan utama dari workshop ini adalah menggarisbawahi manfaat dari peremajaan dan rehabilitasi, sehingga bisa memperkuat ketangguhan produksi kopi di Kabupaten Lampung Barat dan Provinsi Lampung. Petani kopi sangat antusias mengenai kolaborasi dan workshop dari LDC dan SCOPI ini, terutama dalam mempelajari praktik penanaman terbaik dan mendiskusikan solusi bagi keberlangsungan hidup petani dan kebun-kebun kopi di Kabupaten Lampung Barat.
"Kami percaya bahwa kolaborasi berbagai pihak, baik swasta, pemerintah, LSM, dan akademisi dengan visi yang sama, bisa mengefisiensikan dukungan untuk keberlangsungan hidup para petani secara jangka panjang. Kami meyakini produksi kopi yang berkelanjutan akan sulit dicapai tanpa adanya peningkatan kesejahteraan para petani kopi,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Lampung Barat Nata Djudin Amran mengatakan, tanaman kopi dan para petani merupakan aset terbesar bagi Kabupaten Lampung Barat.
"Kami berkomitmen untuk mendukung dan melindungi kesejahteraan mereka untuk generasi-generasi mendatang,” pungkasnya.
