Metro (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Metro tengah menyusun standar operasional prosedur (SOP) untuk pembelajaran tatap muka yang rencananya diterapkan pada Januari 2021.
"Jadi ini menindaklanjuti keputusan bersama Menteri Kesehatan, Mendikbud, Mendagri, dan Menag serta Surat Edaran Gubernur Lampung bahwa pada semester kedua dimungkinkan untuk pembelajaran tatap muka. Karena itu kita tengah siapkan SOP untuk pelaksanaanya," kata Kepala Disdikbud Kota Metro, Ria Andari, Rabu.
Dikatakanya, pihaknya sudah melaksanakan rapat dengan Wali Kota Metro selaku Ketua Gugus Tugas COVID-19 serta dengan para kepala sekolah dasar (SD) maupun sekolah menengah pertama (SMP).
"Saya sudah laporkan semua kepada pak wali kota. Karena itu nanti tenaga pendidik dan TU sekolah harus rapid tes terlebih dahulu. Totalnya lebih kurang 2500 tenaga pendidik yang akan ikut rapid," katanya lagi.
Ria menjelaskan, nantinya yang akan melakukan pembelajaran tatap muka untuk SD yakni kelas IV, V dan VI dan untuk SMP kelas VII, VII dan IX. Sementara untuk PAUD dan SD kelas I, II dan III tetap sekolah secara luring.
Pembelajaran tatap muka ini, dilaksanakan secara bergantian. Nantinya, masing-masing kelas hanya akan masuk selama dua hari, sedangkan empat hari berikutnya akan dilakukan secara luring.
"Jadi nanti bergantian. Misalnya, hari Senin dan Selasa kelas IV masuk untuk kelas I, II, III, V, VI belajar secara luring. Lalu, hari Rabu dan Kamis kelas V tatap muka sedangkan kelas lain secara luring. Begitupun dengan siswa yang di SMP," jelasnya.
Kemudian, satu kelas hanya dibatasi maksimal 15 atau 18 anak didik. Lalu, proses pembelajaran hanya akan berlangsung selama tiga jam dan tidak ada jam istirahat. Siswa juga belum diperbolehkan pulang jika orangtuanya belum datang untuk menjemput.
"Siswa juga harus mencuci tangan sebelum masuk, tetap menggunakan masker begitupun dengan gurunya. Ruang kelasnya juga bergantian misalnya hari Senin dan Selasa ruang kelas dipakai kelas IV. Ketika nanti kelas V masuk tidak menggunakan kelas itu lagi, tetapi ruang kelas lain. Jadi tetap dengan protokol kesehatan yang ketat," terangnya.
Menurut Ria, sekolah yang boleh mengadakan pembelajaran tatap muka, adalah yang sudah ditinjau oleh gugus tugas COVID-19 dan dinyatakan siap baik dari fasilitas seperti cuci tangan dan lainya.
"Dan ini akan kita eveluasi terus. Jika kedepan COVID-19 sudah berkurang dan kondisi sudah membaik tidak menutup kemungkinan PAUD, TK dan SD kelas I, II dan III akan sekolah tatap muka juga," paparnya.
Ia menambahkan, untuk rapid tes guru nantinya akan dilaksanakan pada pertengahan Desember 2020 ini.