Penataan tempat wisata di Cianjur kedepankan konsep ekowisata daya tarik pengunjung
"Mulai dari pembangunan infrastruktur jalan sebagai akses menuju destinasi wisata, penataan kawasan wisata dan promosi pariwisata. Pembangunan infrastruktur sudah kami genjot, selanjutnya ke penataan kawasan wisata," kata Herman Suherman.
Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat segera melakukan penataan kawasan wisata di sejumlah wilayah agar bersih dan ramah lingkungan dengan mengedepankan konsep ekowisata, sehingga dapat menarik minat wisatawan datang dan berlama-lama di Cianjur.
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman saat dihubungi Sabtu, mengatakan penataan destinasi terus dilakukan yang sebelumnya tidak berfokus pada satu tempat melainkan secara acak, namun saat ini, pengembangan wisata akan lebih difokuskan dalam beberapa tahap.
"Mulai dari pembangunan infrastruktur jalan sebagai akses menuju destinasi wisata, penataan kawasan wisata dan promosi pariwisata. Pembangunan infrastruktur sudah kami genjot, selanjutnya ke penataan kawasan wisata," kata Herman Suherman.
Baca juga: BPPD jadikan Cianjur tempat kunjungan wisata halal
Hal tersebut ungkap dia, bertujuan agar kawasan wisata yang ada bersih dan ramah lingkungan, sehingga pengunjung akan betah untuk berlama-lama. Konsep ekowisata atau wisata berwawasan lingkungan akan diterapkan di tempat wisata yang ada karena Cianjur memiliki kekayaan alam yang luas seperti wisata hutan kota Cianjur.
Dia menambahkan, pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemkab terkait penataan destinasi wisata kawasan Jangari karena tempat wisata air itu, belum ditata secara optimal yang ditargetkan ke depannya lebih ramah lingkungan dan nyaman.
Penataan total Jangari, lanjutnya, tidak akan dilakukan dalam waktu dekat karena Pemkab menunggu pelaksanaan program Citarum Harum selesai.
"Penataan besar-besara baru akan dilakukan setelah program Citarum Harum tuntas. Sambil menunggu tetap ada penataan kecil untuk jangka pendek, sebelum dilakukan penataan total termasuk pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana penunjang lainnya," kata Herman.
Baca juga: BPPD promosikan destinasi wisata Cianjur
Sementara Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) kawasan Wisata Jangari mengharapkan Pemkab Cianjur segera melakukan penataan di destinasi wisata Jangari karena sudah lebih dari 10 tahun, tempat wisata air milik Pemkab Cianjur itu, minim perhatian termasuk pembangunan sarana dan prasarana penunjang untuk menarik wisatawan.
"Sampai saat ini, Jangari merupakan destinasi wisata andalan, selain Cibodas dan Taman Bunga. Setiap minggu angka kunjungan tetap Ada, meskipun tidak meningkat karena minimnya fasilitas tidak seperti tempat wisata lain," kata Wakil Ketua Kompepar Kawasan Wisata Jangari, Hendrawan.
Ia menjelaskan, sudah saatnya Jangari mendapat penataan dari pemerintah daerah agar angka kunjungan meningkat dan wisatawan puas untuk datang karena fasilitas yang ada memadai seperti fasilitas umum, fasilitas penunjang anak, taman rekreasi dan lainnya, agar lebih menarik.
"Sarana prasarana penunjang sudah dibangun, kami menjamin target PAD akan sangat maksimal. Saat ini kami dipacu untuk meningkatkan PAD tapi penataan tidak ada, bagaimana mau menarik wisatawan datang kalau fasilitasnya minim," katanya.
Baca juga: Tingkat kunjungan wisatawan ke Waduk Jangari turun hingga 30 persen
Dia menambahkan, kondisi Jangari yang kurang nyaman membuat tingkat kunjungan wisata setiap tahun selalu menurun. Sepanjang Januari hingga Oktober, tingkat kunjungan wisatawan mencapai sekitar 20 ribu orang.
Sedangkan tahun sebelumnya angka kunjungan mencapai hingga dua kali lipat. Bahkan tahun tahun sebelumnya angka kunjungan perbulan mencapai 5000 orang.
"Harapan kami penataan tidak perlu menunggu tuntas program Citarum Harum selesai dilaksanakan karena penataan Jangari tidak terkolerasi dengan program tersebut. Kalau penataan dilakukan lebih cepat, justru akan seiring sejalan ketika program tersebut rampung, wisatawan lebih nyaman dan tidak perlu menunggu penataan yang baru akan dilakukan," katanya.
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman saat dihubungi Sabtu, mengatakan penataan destinasi terus dilakukan yang sebelumnya tidak berfokus pada satu tempat melainkan secara acak, namun saat ini, pengembangan wisata akan lebih difokuskan dalam beberapa tahap.
"Mulai dari pembangunan infrastruktur jalan sebagai akses menuju destinasi wisata, penataan kawasan wisata dan promosi pariwisata. Pembangunan infrastruktur sudah kami genjot, selanjutnya ke penataan kawasan wisata," kata Herman Suherman.
Baca juga: BPPD jadikan Cianjur tempat kunjungan wisata halal
Hal tersebut ungkap dia, bertujuan agar kawasan wisata yang ada bersih dan ramah lingkungan, sehingga pengunjung akan betah untuk berlama-lama. Konsep ekowisata atau wisata berwawasan lingkungan akan diterapkan di tempat wisata yang ada karena Cianjur memiliki kekayaan alam yang luas seperti wisata hutan kota Cianjur.
Dia menambahkan, pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemkab terkait penataan destinasi wisata kawasan Jangari karena tempat wisata air itu, belum ditata secara optimal yang ditargetkan ke depannya lebih ramah lingkungan dan nyaman.
Penataan total Jangari, lanjutnya, tidak akan dilakukan dalam waktu dekat karena Pemkab menunggu pelaksanaan program Citarum Harum selesai.
"Penataan besar-besara baru akan dilakukan setelah program Citarum Harum tuntas. Sambil menunggu tetap ada penataan kecil untuk jangka pendek, sebelum dilakukan penataan total termasuk pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana penunjang lainnya," kata Herman.
Baca juga: BPPD promosikan destinasi wisata Cianjur
Sementara Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) kawasan Wisata Jangari mengharapkan Pemkab Cianjur segera melakukan penataan di destinasi wisata Jangari karena sudah lebih dari 10 tahun, tempat wisata air milik Pemkab Cianjur itu, minim perhatian termasuk pembangunan sarana dan prasarana penunjang untuk menarik wisatawan.
"Sampai saat ini, Jangari merupakan destinasi wisata andalan, selain Cibodas dan Taman Bunga. Setiap minggu angka kunjungan tetap Ada, meskipun tidak meningkat karena minimnya fasilitas tidak seperti tempat wisata lain," kata Wakil Ketua Kompepar Kawasan Wisata Jangari, Hendrawan.
Ia menjelaskan, sudah saatnya Jangari mendapat penataan dari pemerintah daerah agar angka kunjungan meningkat dan wisatawan puas untuk datang karena fasilitas yang ada memadai seperti fasilitas umum, fasilitas penunjang anak, taman rekreasi dan lainnya, agar lebih menarik.
"Sarana prasarana penunjang sudah dibangun, kami menjamin target PAD akan sangat maksimal. Saat ini kami dipacu untuk meningkatkan PAD tapi penataan tidak ada, bagaimana mau menarik wisatawan datang kalau fasilitasnya minim," katanya.
Baca juga: Tingkat kunjungan wisatawan ke Waduk Jangari turun hingga 30 persen
Dia menambahkan, kondisi Jangari yang kurang nyaman membuat tingkat kunjungan wisata setiap tahun selalu menurun. Sepanjang Januari hingga Oktober, tingkat kunjungan wisatawan mencapai sekitar 20 ribu orang.
Sedangkan tahun sebelumnya angka kunjungan mencapai hingga dua kali lipat. Bahkan tahun tahun sebelumnya angka kunjungan perbulan mencapai 5000 orang.
"Harapan kami penataan tidak perlu menunggu tuntas program Citarum Harum selesai dilaksanakan karena penataan Jangari tidak terkolerasi dengan program tersebut. Kalau penataan dilakukan lebih cepat, justru akan seiring sejalan ketika program tersebut rampung, wisatawan lebih nyaman dan tidak perlu menunggu penataan yang baru akan dilakukan," katanya.