Nelayan Payang Sudah Mulai Melaut

id Tsunami Selat Sunda, Nelayan Payang

Nelayan Payang Sudah Mulai Melaut

Nelayan payang mulai berani melaut (Dian Hadiyatna/Antaranews Lampung)

Bandarlampung (Antaranews Lampung) - Nelayan payang di pesisir Pantai Sukaraja Bandarlampung sebagian mulai melakukan aktivitasnya, yakni menangkap ikan dengan menggunakan payang atau jaring tarik.

Menurut salah satu nelayan payang Jaelabi di Sukaraja, Senin, para nelayan di tempat itu sudah mulai beraktivitas menangkap ikan sejak pagi.

Ia mengatakan bahwa sampah - sampah yang berhamburan dikarenakan tsunami kemarin, namun kini sudah dibersihkan oleh warga dan petugas.

"Separuh dari warga di sini khususnya anak - anak dan wanita sudah pada diungsikan oleh kami ke rumah - rumah kerabat," katanya.

Bapak tiga orang anak ini menjelaskan, sebenarnya kondisi di laut bagi kami para nelayan sudah normal, namun kami tetap patuh kepada informasi yang beredar dari BMKG bahwa situasi tidak aman akan sampai tanggal (26/12) nanti.

Iyan, salah satu nelayan payang di situ juga menyebutkan hal yang sama.

"Bagi nelayan kondisi sekarang sebenarnya sudah mulai aman, tapi ini pendapat kami para nelayan yang memang sehari-hari di sini," katanya.

Iyan sendiri waktu kejadian sempat mengungsi karena pada kejadian Sabtu malam memang air laut surut tidak seperti biasa, dan air yang timbul kepermukaan sangat cepat serta sangat berbeda dengan pasang air sebagaimana biasanya.

Dia mengatakan beberapa warga di sini yang juga nelayan akan tetap di rumah atau tidak mengungsi karena harus menjaga keamanan lingkungan dari hal - hal yang tidak diinginkan.

Dia berharap agar pemerintah tidak hanya memberi bantuan pangan kepada para pengungsi di lokasi pengungsian saja, namun ada juga tim yang menyisir masyarakat pesisir yang tidak meninggalkan rumah karena berjaga mengamankan lokasi lingkungan mereka.

"Ya kami juga butuh pasokan makanan, karena kami kan begadang sambil melihat kondisi laut, mana istri kami juga diungsikan," katanya.

Pewarta :
Editor : Hisar Sitanggang
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.