BUMN Hadir - 23 siswa SMN Lampung dilepas ke Gorontalo

id herry suliyanto, bumn hadir untuk negeri,pertukaran pelajar, siswa mengenal nusantara

BUMN Hadir - 23 siswa SMN Lampung dilepas ke Gorontalo

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kemasyarakatan Pemprov Lampung, Herry Suliyanto melepas 23 peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) program "BUMN Hadir Untuk Negeri" asal Lampung menuju Provinsi Gorontalo. di Bandarlampung, Jumat (10/8) (Foto: Antaralampung.com/Emir Fajar Saputra)

Jagalah nama baik diri sendiri, keluarga dan Provinsi Lampung. Ingatlah dengan pepatah `dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung`, kata Herry

Bandarlampung (Antaranews Lampung) - Asisten bidang Pemerintahan dan Kemasyarakatan Pemprov Lampung, Herry Suliyanto melepas 23 peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) program "BUMN Hadir Untuk Negeri" asal Lampung menuju Provinsi Gorontalo.

"Jagalah nama baik diri sendiri, keluarga dan Provinsi Lampung. Ingatlah dengan pepatah `dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung`," kata Herry dalam acara pelepasan peserta SMN di Balai Keratun Bandarlampung, Jumat.

Ia sangat mengapresiasi program SMN karena siswa bisa saling mengenal kelebihan dan beraneka ragam suku budaya dan adat istiadatb yang ada di masing-masing provinsi.

Selain itu, program ini juga bisa membuat para siswa lebih mandiri, serta bisa dijadikan pengalaman bagi para siswa tentang bagaimana cara hidup bergotong royong, dan bermasyarakat.

Dengan adanya program BUMN Hadir Untuk Negeri, dengan salah satu kegiatannya SMN, diharapkan mampu dan dapat menjadi salah satu solusi dalam mendukung dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta pendidikan hingga pelosok daerah, termasuk di Provinsi Lampung.

"Saya memberikan apresiasi kepada BUMN yang terlibat dalam kegiatan ini, atas kontribusinya membangun negeri melalui pengenalan kebudayaan bangsa dan peningkatan jiwa kebangsaan yang tinggi melalui program SMN," ujarnya.

Program SMN bertujuan untuk mewujudkan rasa nasionalisme sebagai bangsa yang memiliki keragaman budaya. Program ini merupakan program pertukaran pelajar setingkat SMA sederajat, pelajar yang terpilih akan dikirim ke Provinsi Gorontalo.

Sementara itu, Direktur Umun dan SDM PT Semen Baturaja Amrullah mengatakan, para siswa yang akan diberangkatkan harus mendapatkan pembekalan dari para tenaga pengajar terkait seni dan budaya Lampung, antara lagu dan tari untuk diperkenalkan ke masyarakat Gorontalo.

Direktur Umun dan SDM PT Semen Baturaja Amrullah foto bersama dengan peserta SMN
(Foto: Antaralampung.com/Emir Fajar Saputra)

Selain itu, peserta SMN asal Provinsi Lampung bisa merepresentasikan bisa melajar banyak tentang Gorontalo.

"Saya yakin peserta SMN bisa mendapatkan banyak wawasan tentang sosial dan budaya, dan yang pasti menjaga juga nama baik Lampung," ujarnya.

Ia mengharapkan, program SMN ini dapat terus berjalan secara berkelanjutan dan bisa memberi kesempatan kepada siswa lainnya di kabupaten/kota se-Provinsi Lampung untuk menjadi peserta.

Plh Asisten Deputi Bidang Usaha, Pertambangan Industri Strategis dan Media I BUMN Ranic mengatakan, PT Semen Baturaja menjadi sponsor utama pelaksanaan SMN di Lampung dibantu dengan dua BUMN lainnya yaitu PT Kimia Farma dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).

Program SMN bertujuan untuk mengenalkan berbagai budaya yang ada di Nusantara melalui pertukaran pelajar dengan provinsi lainnya, sekaligus menambah wawasan kebangsaan dan cinta Tanah Air bagi peserta.

Program SMN sudah berjalan sejak tiga tahun terakhir dan menjadi program jangka panjang di Kementrian BUMN, peserta SMN harus memenuhi kriteria yang ditentukan untuk mewakili daerahnya.

SMN adalah program pertukaran pelajar yang diselenggarakan di 34 provinsi. Program ini diinisiasi oleh Kementerian BUMN sejak tahun 2015.

Sebanyak 20 peserta SMN asal Lampung telah menjalani proses seleksi pada 30-31 Juli 2018. Peserta SMN Lampung ditambah dengan tiga siswa difabel yang dipilih oleh Dinas Pendidikan setempat sehingga jumlahnya menjadi 23 orang.

Para peserta SMN akan diberangkatkan ke Gorontalo pada Sabtu, 11 Agustus 2018 dengan didampingi beberapa guru pembimbing dan pihak BUMN. Mereka akan berada di Gorontalo hingga 20 Agustus 2018.