Jakarta (ANTARA LAMPUNG) - Untuk memenuhi kebutuhan pengobatan pasien difteri di Indonesia, Kemetrian Kesehatan telah menyiapkan 4.000 obat Antidifteri Serum (ADS).
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Untung Suseno Sutarjo di Jakarta, Selasa, mengatakan, pihaknya akan mengimpor obat ADS guna memenuhi kebutuhan pada kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri.
Selain itu, pemenuhan ADS juga didapatkan dari sumbangan oleh Biofarma sebanyak 700 vial untuk pasien difteri.
"Biofarma menyumbang 700 vial ADS. Kita juga minta Badan POM untuk mempermudah impor ADS. Jadi bulan ini mungkin sudah bisa dapat 4.000-an vial," kata Untung.
Sementara untuk kebutuhan vaksin difteri dalam pelaksanaan imunisasi ulang atau "Outbreak Response Immunization" (ORI), Kementerian Kesehatan juga sudah meminta Biofarma meningkatkan jumlah produksi vaksin difteri.
Untung menjelaskan sejumlah kementerian-lembaga terkait sudah berkoordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan untuk penanganan wabah difteri yang semakin meluas.
Dalam rapat koordinasi itu disebutkan bahwa setiap pemerintah daerah harus inisiatif melaksanakan ORI di daerahnya yang terdapat kasus difteri.
Kementerian Kesehatan sebelumnya hanya menetapkan tiga provinsi, yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, untuk melaksanakan ORI.
"Kita juga meminta dorongan dan dukungan kementerian lain seperti Kemendagri, Panglima TNI, Kapolri, dalam penanganan ini," kata Untung.
(ANTARA)