Jakarta (ANTARA LAMPUNG) - Kementerian Sosial mendirikan tiga panti Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) untuk memberikan layanan rehabilitasi bagi para ODHA menyusul semakin mengkhawatirkan tingkat penyebaran virus HIV/AIDS di Indonesia.
"Ini ikhtiar pemerintah melalui Kementerian Sosial di tengah makin menggunung masyarakat yang terinveksi virus HIV/AIDS," ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, saat menutup Pentas Sahabat ODHA dalam rangka Hari AIDS Sedunia melalui siaran pers diterima di Jakarta, Minggu (3/12).
Ketiga panti tersebut masing-masing adalah Panti Sosial Rehabilitasi Sosial Wasana Bahagia yang merupakan transformasi dari Panti Sosial untuk penyakit kronis di Ternate.
Kedua, Panti Sosial Rehabilitasi Sosial Bahagia yang merupakan transformasi dari Panti Sosial Rehabilitasi Sosial Bina Daksa di Medan, dan ketiga Panti Sosial Rehabilitasi Sosial Kahuripan Sukabumi yang semula adalah shelter.
Khofifah menjelaskan, ketiga panti tersebut bertugas memberikan bimbingan, pelayanan dan rehabilitasi sosial dalam bentuk bimbingan pendidikan, fisik, metal, sosial, pelatihan keterampilan, resosialisasi, dan bimbingan lanjut bagi orang dengan HIV agar mampu mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat.
"Dalam UU No. 23 Tahun 2014 tegas menyebutkan bahwa tanggung jawab penanganan ODHA baik dalam maupun luar panti menjadi kewenangan Kementerian Sosial," kata dia lagi.
Sedangkan untuk anak, lanjut Khofifah, Kementerian Sosial telah menyiapkan panti rehabilitasi sosial anak yang dikenal dengan Anak Dengan HIV/AIDS (ADHA) di Surakarta. Panti tersebut nantinya hanya akan melayani penyandang HIV/AIDS khusus anak.
Khofifah menerangkan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan secara kumulatif hingga triwulan I 2017, jumlah kasus HIV/AIDS di Indonesia sebanyak 320.152.
Jumlah tersebut, menurutnya, bisa jadi jauh lebih kecil dari angka sebetulnya mengingat banyak ahli yang menyebut ini sebagai fenomena gunung es. Data tersebut tercatat yang telah melakukan akses layanan rumah sakit.
"Persoalan ini harus menjadi perhatian semua pihak. Tidak cuma pemerintah, namun juga masyarakat umum, mengingat virus ini bisa menular kepada siapa saja, terutama ibu rumah tangga yang terinfeksi dari suaminya," kata dia.
Khofifah menjelaskan HIV merupakan virus yang menurunkan dan merusak kekebalan tubuh, akibatnya penderitanya mudah terinfeksi penyakit lain.
HIV ditularkan melalui hubungan seksual, dalam darah, jarum suntik, dan air susu ibu (ASI). Virus ini umumnya menurunkan sistem kekebalan tubuh dan membutuhkan waktu tahunan untuk memperlihatkan gejalanya, yaitu sekitar 5-10 tahun.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga mengukuhkan 1.000 orang sahabat peduli AIDS yang berasal dari Ternate, Medan, dan Jawa Timur.
Sahabat Peduli AIDS yang terdiri dari berbagai unsur ini bertugas melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai seluk beluk HIV/AIDS.
Menurut Mensos Khofifah, masalah yang sering terjadi adalah perlakuan yang kurang baik hingga diskriminasi hak hidup dialami ODHA).
Kondisi itu terjadi umumnya karena masyarakat kurang mendapat informasi tentang HIV/AIDS secara menyeluruh.
"Seharusnya yang dijauhi HIV/AIDS-nya, bukan orangnya. Tapi di masyarakat yang terjadi justru sebaliknya," kata dia pula.
(ANTARA)
Kemensos Dirikan Tiga Panti ODHA
...Ini ikhtiar pemerintah melalui Kementerian Sosial di tengah makin menggunung masyarakat yang terinveksi virus HIV/AIDS, ujar Khofifah...