Makassar (Antara Lampung) - Dokter Efendi, salah satu dokter di RSUD Dadi sekaligus pemilik apotek, mengaku memiliki apotek untuk memudahkan pasien memperoleh obat, karena ia bersama istrinya yang juga dokter membuka praktik di rumah.
Tapi tidak mengharuskan pasien untuk membeli obat di opotek miliknya, katanya, di Makassar, Jumat.
"Kami tolong Ibu Sudira itu agar ditangani, uangnya pun kurang, tapi kami maklum. Saya memang punya apotek, tapi bukan saya menjual obat apalagi mengarahkan pasien membeli obat di apotek. Dua jenis obat memang dibeli di apotek saya karena obat di sini habis," ujarnya.
Selain itu, Efendi mengatakan Sudira menderita diabetes dan nafsu makannya menurun terlihat pada kondisi tubuhnya yang kurus. Ia pun menyayangkan keluarga membawa pulang pasien, padahal kadar gulanya masih tinggi.
Sebelumnya, lembaga Anti Corruption Committee (ACC) Sulawesi mengungkapkan sejumlah kasus terkait praktik tindak kecurangan atau "fraud" pada layanan kesehatan utamanya masalah obat-obatan.
"Dari hasil penelusuran banyak yang melaporkan kasus fraud utamanya pada obat-obatan, padahal dalam aturan kepesertaan BPJS Kesehatan semuanya tercakup, layanan serta obatnya, tapi faktanya berbeda di lapangan dan ini modus mendapatkan keuntungan," ujar Peneliti ACC Sulawesi Hamka.
ANTARA