Dinkes Bandarlampung imbau warga aktif lakukan PSN guna cegah DBD

id Lampung.,Bandarlampung.,Pemkot Bandarlampung ,DBD

Dinkes Bandarlampung imbau warga aktif lakukan PSN guna cegah DBD

Ilustrasi - Nyamuk pembawa penyakit DBD. ANTARA/HO-Internet

PSN melalui metode 3M Plus masih menjadi langkah paling efektif dan efisien dalam mencegah penyebaran DBD

Bandarlampung   (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandarlampung mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan penyakit demam berdarah dengue (DBD) dengan aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"PSN melalui metode 3M Plus masih menjadi langkah paling efektif dan efisien dalam mencegah penyebaran DBD," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Kota Bandarlampung, Desti Mega Putri, di Bandarlampung, Kamis.

Dia menjelaskan 3M Plus meliputi menguras tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat wadah air, serta mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.

"Langkah tambahan dalam PSN Plus dapat dilakukan dengan memakai lotion anti nyamuk, menggunakan pakaian tertutup, hingga menabur larvasida pada tempat yang sulit dibersihkan," kata dia.

Namun begitu, lanjut dia, Dinkes juga melayani masyarakat yang wilayahnya ingin dilakukan pengasapan (fogging) guna mencegah penyebaran nyamuk Aedes aegypti.

"Kami juga melaksanakan fogging tetapi hanya dilakukan pada kondisi tertentu, seperti adanya laporan kasus DBD yang diverifikasi, wilayah fokus endemis, serta fogging massal secara serentak dan selektif," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, sebagai bagian dari upaya pengendalian, Dinkes juga mendorong gerakan “1 Rumah 1 Juru Pemantau Jentik” dengan memanfaatkan penyuluhan lintas sektor yang melaksanakan pemeriksaan jentik secara berkala setiap triwulan.

“Tetapi DBD tak dapat dikendalikan apabila prilaku masyarakat yang tidak perhatian dengan kebersihan lingkungan. Perubahan iklim dan perilaku masyarakat menjadi faktor utama munculnya kasus DBD. Oleh karena itu, partisipasi aktif warga sangat diperlukan," kata dia.

Pada sisi lain, Desti mengungkapkan bahwa hingga Juni orang yang terkena DBD di Kota Bandarlampung tercatat sebanyak 282 kasus tanpa ada korban meninggal dunia.

"Kasus terbanyak di bulan Januari 58 kasus dan Februari 57 kasus. Sedangkan di Maret terdapat 49 kasus DBD, April 46 kasus, Mei 42 kasus dan Juni 30 kasus," kata dia.

Pewarta :
Editor : Agus Wira Sukarta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.