Bandarlampung (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung menyatakan bahwa penyaluran kredit perbankan di daerahnya mengalami pertumbuhan sebesar Rp3,77 triliun di triwulan II 2024.
"Perkembangan kredit di Provinsi Lampung masih berjalan positif, dimana penyaluran kredit perbankan pada triwulan II 2024 ini tumbuh sebesar Rp3,77 triliun atau 4,84 persen," ujar Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung Otto Fitriandy di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan perkembangan kredit perbankan Lampung pada triwulan II 2023 berjumlah Rp77,86 triliun sedangkan di triwulan II 2024 kredit perbankan tumbuh menjadi Rp81,63 triliun.
"Peningkatan penyaluran kredit tersebut, terbesar berasal dari kinerja penyaluran kredit Bank Umum Konvensional (BUK) sebesar Rp3,01 triliun atau 4,99 persen, lalu dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebesar Rp0,46 triliun atau tumbuh 3,79 persen," katanya.
Dia melanjutkan untuk pertumbuhan kredit dari Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) sebesar Rp0,24 triliun sedangkan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) sebesar Rp0,05 triliun.
"Bila dilihat berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit perbankan di Lampung terkonsentrasi pada tiga sektor terbesar yaitu sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 22,46 persen atau bila dikonversi berjumlah Rp18,33 triliun," ucap dia.
Selanjutnya dari sektor konsumtif kepemilikan peralatan rumah tangga atau multiguna berjumlah Rp15,86 triliun atau 19,42 persen. Dan selanjutnya adalah sektor pertanian, perburuan, serta kehutanan dengan kontribusi 13,58 persen atau sebesar Rp11,09 triliun.
"Bila dilihat per sektor untuk penyaluran kredit sektor pertanian, perdagangan besar dan konsumtif masih menjadi sektor unggulan di Provinsi Lampung dan regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel)," tambahnya.
Baca juga: Aset perbankan di Lampung naik 8,72 persen di triwulan II 2024Baca juga: Bank Raya sepakati penunjukan komisaris baru lewat RUPSLB
Baca juga: OJK telah blokir total 9.889 entitas ilegal selama 2017-2024