Polisi beri pembinaan terhadap 13 anak terlibat tawuran perang sarung di Bandarlampung
Bandarlampung (ANTARA) - Kepolisian Sektor (Polsek) Teluk Betung Selatan (TBS), Polresta Bandarlampung memberikan pembinaan terhadap 13 remaja yang diamankan karena terlibat tawuran perang sarung dan mercon di Jalan Yos Sudarso kota setempat.
"Terhadap 13 remaja yang kami amankan dilakukan pembinaan jasmani dan rohani serta pendataan di Mapolsek Teluk Betung Selatan," kata Kapolsek Teluk Betung Selatan Kompol Adit Priyanto, di Bandarlampung, Sabtu.
Dia menyebutkan bahwa 13 remaja yang berinisial MA (16), RF (16), AG (14), DR (15), AA (16), JA (15), DL (16), AD (15), MS (16), AJ (15), JT(16), VN (16), dan ZI (16) tersebut masih duduk di bangku sekolah.
"Para remaja itu merupakan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA)," katanya.
Adit menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan, kegiatan perang sarung yang dilakukan sekelompok remaja itu terjadi berawal dari saling menantang satu sama lain melalui media sosial.
"Jadi masing-masing kelompok janjian dan menantang melalui media sosial. Kemudian, mereka bertemu di depan Puskesmas Sukaraja, setelah bertemu antar kelompok kemudian saling serang menggunakan sarung dan mercon," kata dia.
Dia mengatakan bahwa guna memberikan efek jera kepada para remaja tersebut, pihaknya pun memanggil para orang tua dari remaja yang berhasil diamankan tersebut agar mereka tidak mengulangi perbuatannya.
"Masing-masing orang tua kami panggil untuk membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya," kata dia.
Beredar video viral di media sosial memperlihatkan aksi dua kelompok remaja melakukan aksi perang sarung dan mercon.
Peristiwa itu diketahui terjadi di Jalan Yos Sudarso, tepatnya di depan Puskesmas Sukaraja, Kelurahan Sukaraja, Bumi Waras.
"Terhadap 13 remaja yang kami amankan dilakukan pembinaan jasmani dan rohani serta pendataan di Mapolsek Teluk Betung Selatan," kata Kapolsek Teluk Betung Selatan Kompol Adit Priyanto, di Bandarlampung, Sabtu.
Dia menyebutkan bahwa 13 remaja yang berinisial MA (16), RF (16), AG (14), DR (15), AA (16), JA (15), DL (16), AD (15), MS (16), AJ (15), JT(16), VN (16), dan ZI (16) tersebut masih duduk di bangku sekolah.
"Para remaja itu merupakan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA)," katanya.
Adit menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan, kegiatan perang sarung yang dilakukan sekelompok remaja itu terjadi berawal dari saling menantang satu sama lain melalui media sosial.
"Jadi masing-masing kelompok janjian dan menantang melalui media sosial. Kemudian, mereka bertemu di depan Puskesmas Sukaraja, setelah bertemu antar kelompok kemudian saling serang menggunakan sarung dan mercon," kata dia.
Dia mengatakan bahwa guna memberikan efek jera kepada para remaja tersebut, pihaknya pun memanggil para orang tua dari remaja yang berhasil diamankan tersebut agar mereka tidak mengulangi perbuatannya.
"Masing-masing orang tua kami panggil untuk membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya," kata dia.
Beredar video viral di media sosial memperlihatkan aksi dua kelompok remaja melakukan aksi perang sarung dan mercon.
Peristiwa itu diketahui terjadi di Jalan Yos Sudarso, tepatnya di depan Puskesmas Sukaraja, Kelurahan Sukaraja, Bumi Waras.