Bandarlampung (ANTARA) - PT Great Giant Pineapple (GGP), sebagai salah satu perusahaan penghasil nanas kaleng dan perkebunan yang terintegrasi terbesar dan berkualitas terbaik di dunia menandatangani
Memorandum of Understanding (MoU) dengan salah satu lembaga penelitian pangan terbaik di Taiwan, Food Industry Research and Development Institute (FIRDI).
Penandatanganan tersebut dilakukan secara langsung oleh President Director Great Giant Foods - Tommy Wattimena, dengan Director-General
FIRDI - Chii-Cherng Liao yang didampingi oleh Representative of CNFI - Yin-Ming Yang dan Deputy DirectorGeneral FIRDI - Bing-Hui Yang.
Perjanjian kerja sama ini akan berlaku selama 2 (dua) tahun sejak MoU ditandatangani. Food Industry Research and Development Institute (FIRDI) yang merupakan salah satu lembaga penelitian
pangan terkemuka di Taiwan, selama ini memiliki fokus pada penelitian dan pengembangan dalam industri makanan serta berkomitmen untuk berkontribusi pada masa depan industri makanan olahan yang berkualitas.
Ke depannya akan menjajaki peluang kerja sama dengan GGP yang mengintegrasikan kapasitas teknologi industri Taiwan dengan rantai nilai GGP yang didukung oleh sumber daya pertanian Indonesia yang melimpah, khususnya dalam hal Research & Development (R&D), Talent Development, serta Peningkatan Kualitas Pangan
Olahan.
President Director GGF - Tommy Wattimena mengatakan, kerja sama ini bertujuan untuk menciptakan kesempatan inovasi yang tidak hanya akan meningkatkan kapasitas industri makanan olahan Indonesia saja, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan berkelanjutan dan peningkatan daya saing di pasar global nantinya.
"Komitmen yang kuat dalam membangun masa depan industri makanan olahan yang lebih baik ini
disambut dengan baik oleh FIRDI,” katanya.
Melalui penelitian dan pengembangan (R&D), baik GGP maupun FIRDI sepakat untuk fokus dalam studi yang mendalam tentang inovasi produk, pengembangan teknologi baru, dan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan konsumen.
Kolaborasi di bidang R&D ini akan membantu menghasilkan produk-produk berkualitas
tinggi yang relevan dengan pasar.
“Kami akan fokus pada penelitian-penelitian yang berbasis buah-buahan, karena GGP merupakan perusahaan yang memiliki bisnis buah-buahan terbesar di Indonesia. Ke depan, kami berharap tidak hanya melakukan penjualan buah segar saja, tetapi bisa meningkatkan inovasi-inovasi baru yang dibantu dengan research mereka.
"Supaya kita bisa melakukan development product yang sesuai dengan pasar di Indonesia,” pungkas
Tommy Wattimena.
Melalui kerjasama ini FIRDI juga menyatakan kesiapannya dalam menjalin kerja sama dengan GGP dengan menyediakan pusat penelitian terbaik untuk memajukan industri makanan olahan.
Sekaligus berbagi visi untuk menciptakan produk berkualitas tinggi yang memenuhi standar dan berkontribusi pada pertumbuhan berkelanjutan di Indonesia dan di seluruh dunia.
Penandatanganan MoU ini dilakukan bersamaan dengan The 6th Indonesia – Taiwan Industrial Collaboration Forum (ITICF). Industri dari kedua negara telah mencapai hasil yang produktif dengan penandatanganan 20 MoU melalui komunikasi yang dilakukan di forum.
Pada tahun ini, acara tersebut akan memfokuskan perhatian pada empat industri besar, yaitu Internet of Things (IoT), makanan, pembuatan kapal, dan pemrosesan logam.
Prinsip utama yang memandu acara ini adalah Kebijakan Digital New Southbound, yang akan menjadi panduan bagi diskusi dan kerja sama di seluruh acara.
Konferensi ini akan menjadi wadah untuk membahas kolaborasi teknis dan peluang bisnis di masa depan.
Harapannya, kolaborasi ini akan menciptakan situasi win-win bagi industri kedua negara, memperdalam kerja sama industri dan ekonomi yang sudah ada, dan memfasilitasi perkembangan hubungan kedua belah pihak.
KERJA SAMA